SAMARINDA, KOMINFONEWS - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (4/9/2023) pagi. Rakor ini rutin dilaksanakan setiap minggunya, dan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Sam Syaimun SE ME bersama dinas dan lembaga terkait, mengikuti Rakor ini melalui aplikasi Zoom di ruang rapat Sembuyutan, lantai III gedung Balaikota Samarinda.

Menurut laporan yang disampaikan oleh Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menjelang akhir tahun ini, perlu mengawasi kenaikan harga beras. Kenaikan harga beras, memang sudah biasa terjadi menjelang akhir tahun. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kenaikan harga beras pada akhir tahun ini, diantaranya disebabkan oleh kenaikan harga beras global (harga beras dunia) dan berkurangnya hasil produksi beras akibat terdampak El Nino.

Mendagri pun mengharapkan agar komoditi beras mendapat antensi utama dari seluruh daerah, sebab dari 90 kota yang menjadi sampel, sebanyak 86 kota mengalami kenaikan harga beras. Komoditi pangan lain yang juga mengalami kenaikan adalah cabai rawit dan cabai merah.

Tito Karnavian juga mengingatkan, dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), akan mempengaruhi harga-harga barang dan jasa secara keseluruhan.

Sementara untuk Kota Samarinda, nilai inflasinya berada dipoin 3,80 persen dan secara nasional berada diperingkat 30. (MAF/KMF-SMR)