22 Januari 2021
7755
Sabet Piagam Nasional Sebagai Sekolah Siaga Kependudukan, Jaang Bangga Dengan SMPN 35 dan SMPN 10

SAMARINDA. Keberhasilan SMPN 35 dan SMPN 10 menempati urutan pertama
nasional sebagai Sekolah Siaga Kependudukan
(SSK) Kategori Paripurna tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Wali Kota Samarinda, Syaharie
Jaang.
Di sela kunjungannya Jumat (22/01) pagi di aula SMPN 35, Jalan Pirus, wali kota dua periode ini mengatakan kendati
proses belajar mengajar masih dilaksanakan secara daring, namun komitmen
sekolah di Samarinda untuk meningkatkan kualitas pembelajaran anak didik tetap
terjaga. Hal tersebut terlihat atas prestasi yang diraih dua sekolah tadi.
“Penghargaan Piagam Sekolah Siaga Kependudukan Kategori Paripurna ini
menjadi kado Hari Jadi Kota Samarinda ke 353 dan Pemkot Samarinda ke 61 tahun,”
tutur Jaang.
Ia meminta kedepannya jangan hanya 2 sekolah tadi saja yang mempunyai
program unggulan. Melainkan sekolah lain juga bisa termotivasi untuk melakukan
terobosan melalui program unggulan lainnya.
“Bukan juga hanya sekedar mengejar piagam penghargaan saja, tetapi
programnya juga harus bisa diimplementasikan dan ditularkan ke sekolah
lainnya,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, Jaang juga menyampaikan pamit salam perpisahan
kepada para pengajar karena akan memasuki masa purna tugas.
“Tak lupa dalam kesempatan ini saya juga menyampaikan salam perpisahan
karena sebentar lagi akan memasuki purna tugas. Jujur bukan waktu yang singkat,
10 Tahun menjadi Wakil Walikota Samarinda dan 10 tahun sebagai Walikota
Samarinda tidak luput dari kesalahan, serta kekurangan. Jadi saya mohon maaf
atas kekhilafan selama
ini,” bebernya.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan dan KB Kota Samarinda,
Nurul Muminayati menerangkan bahwa di dalam Sekolah Siaga Kependudukan itu
terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar bagi para peserta
didik dalam membentuk generasi keluarga berencana yang juga dapat memahami isu
kependudukan.
“SSK ini merupakan integrasi mata pelajaran yang ada di sekolah atas kerjasama
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Dinas Pendidikan dan BKKBN Perwakilan
Provinsi Kaltim,” jelas Nurul.
Dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Samarinda Asli Nuryadin, ia
mengatakan jika pergaulan bebas di usia dini saat ini memang sangat luar biasa,
sehingga melalui program SSK dianggap sangat penting untuk memberikan
pendidikan edukasi, serta pengertian tentang pernikahan yang diatur dalam
berbagai aspek baik melalui agama, kesehatan dan umur yang perlu dipikirkan.
“Jadi kami sangat support sekali dengan SSK ini karena bisa menyangkut semua lini, baik itu orang tua,
guru dan murid. Harapannya semoga SMPN 35 dan SMPN 10 bisa menjadi inspirasi
bagi sekolah-sekolah lainnya untuk mempersiapkan pentingnya SSK tersebut,”
tutup Asli. (bay/cha/kmf-smd)