TOP NEWS

Top

Kementerian PUPR Belum Izinkan Mahkota II Dibuka, Wali Kota Minta Warga Bersabar

Kementerian PUPR Belum Izinkan Mahkota II Dibuka, Wali Kota Minta Warga Bersabar

SAMARINDA. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda ternyata tidak tinggal diam terhadap kondisi Jembatan Mahkota II yang selama ini ditutup sementara pasca kejadian longsor di dekat tiang jembatan. Menyadari akses jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sungai Kapih di Sambutan dan Kelurahan Simpang Pasir di Palaran itu sangat vital, sehingga Pemkot Samarinda melakukan berbagai upaya agar jembatan tersebut bisa segera difungsikan kembali untuk membantu mobilitas warga. Apalagi akses jalan di Teluk Bajau, Mangkupalas juga belum digunakan secara maksimal pasca longsor, sehingga sangat berpengaruh terhadap mobilitas warga dari dan menuju Palaran.

 

Hal ini diungkapkan Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Anjungan Karamumus, Balaikota Samarinda, Selasa (11/5/2021) sore. Kata wali kota, dirinya bersama jajaran Pemkot Samarinda sebenarnya sangat berkeinginan kuat agar jembatan tersebut bisa segera dibuka. Paling tidak sebelum Idulfitri 1442 Hijriah tahun 2021 ini, akses jembatan tersebut sudah dibuka untuk umum demi kelancaran mobilitas lalu lintas.

 

"Waktu awal itu, dilakukan pengujian secara teknis dengan alat bernama TS (Total Station, Red) dan memang jembatan diketahui mengalami pergeseran ke kanan sejauh 7 milimeter dan bergeser ke bawah sejauh 30 milimeter. Makanya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dan untuk keselamatan, saat itu ditutup," ujar wali kota dalam keterangan pers didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Hero Mardanus.

 

Setelah itu lanjut dia, tim dari Kementerian PUPR juga melakukan pengujian teknis dengan alat yang sama. Namun hasilnya justru berbeda, yakni dianggap tak ada pergeseran dan dianggap masih dalam ambang batas yang wajar.

 

"Setelah dicari tau perbedaannya, ternyata ada pada pengambilan titik koordinat yang berbeda. Akhirnya dilakukan pengujian bersama dengan titik koordinat yang sama dan alat yang sama. Ternyata hasilnya sama, yakni dinyatakan relatif aman sampai hari ini. Makanya kita berharap supaya bisa segera dibuka," terang wali kota.

 

Namun untuk membuka itu, lanjut orang nomor satu di Kota Samarinda ini, harus berdasarkan rekomendasi dari Kementerian PUPR. Karena itu, per 10 Mei 2021, Pemkot Samarinda menyurati Kementerian PUPR. Di hari dan tanggal yang sama pula, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Direktorat Pembangunan Jembatan langsung membalas surat tersebut. Dalam surat balasan dengan nomor: Ps 0101-Bt/249 tertanggal 10 Mei 2021 itu, Kementerian PUPR belum bisa mengizinkan pembukaan Jembatan Mahkota II. Alasannya karena masih harus menunggu hasil pengujian pada keretakan jembatan.

 

"Untuk pengujian keretakan ini, kita sedang menunggu alatnya yang sedang dipesan. Kita perkirakan sekitar enam minggu atau sebulan ke depan sudah ada kepastian. Pada intinya kita menunggu hasil uji keretakan itu dulu baru bisa dipastikan jembatan itu dibuka dan tidaknya. Kita mohon pengertian warga supaya bisa bersabar, karena ini untuk kebaikan bersama. Percayalah, pemerintah pusat maupun daerah pasti selalu memikirkan yang terbaik untuk warganya. Tentunya dengan berbagai pertimbangan yang penuh dengan kehati-hatian," pungkas wali kota. (HER/KMF-SMD)