TOP NEWS

Top

Tampil Energik dan Ala Mileneal, Rusmadi Host Bedah Buku Mulawarman Sang Raja dari Titik Nol Peradaban Nusantara

Tampil Energik dan Ala Mileneal, Rusmadi Host Bedah Buku Mulawarman Sang Raja dari Titik Nol Peradaban Nusantara

SAMARINDA.KOMINFONEWS – Wakil Wali Kota Samarinda Dr Rusmadi mampu tampil energik dan ala mileneal saat menjadi Host memandu acara Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPM) Bekesah yang bertajuk Literasi Sejarah dan Bedah Buku dengan tema Membaca Kembali Sejarah Kalimantan Timur dari Tokoh Mulawarman.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pustaka Utama Perpustakaan Provinsi Kaltim Jalan Juanda Samarinda, Sabtu (14/1/2023) ini membahas buku berjudul Mulawarman, Sang Raja dari Titik Nol Peradaban Nusantara, Pioner Kepemimpinan Visioner yang ditulis Muhammad Sarip.

Selain menghadirkan Sarip dalam bedah buku itu, hadir pula narasumber lainnya ketua Asosiasi Jurnalis Indonesia (AJI) kota Samarinda Nofiyatul Chalimah, Duta Inspirasi Indonesia Kaltim Batch 3 Shafa Salsabila A dan Duta Wisata Intelegensia Samarinda 2021 Briza Meidina S dengan peserta terdiri dari penggiat literasi, jurnalis, dosen, guru, seniman, pustakawan, petani, karyawan swasta, mahasiswa serta pelajar.

“Hari ini kita membedah buku untuk mengajak kembali anak-anak muda melihat titik nol sejarah peradaban Kaltim. Dimana saat ini Kaltim telah ditetapkan sebagai Ibukota negara, sebagai jalan Tuhan bahwa di Kaltimlah awal peradaban nusantara. Sejarah yang terulang kembali,” ungkap Rusmadi mengawali memandu kegiatan yang terlaksana atas kerjasama GPMB Kota Samarinda dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim.

Dalam kesempatan itu satu persatu Rusmadi mampu mengorek pengetahuan sejarah Kaltim dari para narasumber baik di masa sekolah maupun di masa sekarang ini serta setelah membaca buku sejarah Mulawarman ini.


Bahkan pengakuan salah satu narasumber semasa bersekolah mengira asal muasal dari kelurahan Makroman diambil dari Muara Kaman salah satu kecamatan di Kutai Kartanegara atau didalam buku tersebut Muara Kaman merupakan ibukota Kerajaan Martapura dengan Raja yang populernya Raja Mulawarman yang merupakan putra dari Aswawarman dan cucu dari Kudungga.

Kerajaan Martapura sendiri berdiri sekitar 400 masehi dengan pendiri Aswawarman putra Kudungga, sedangkan Kutai Kartanegara yang ibukotanya di Kutai Lama berdiri tahun 1.300 masehi dengan pendiri Aji Batara Agung Dewa Sakti.

Cukup menarik bahasan bedah buku Mulawarman yang momentumnya tepat dengan ditunjuknya Kaltim sebagai Ibukota Negara. “Bukan hanya terulangnya sejarah. Tapi salah satu impian dari kapsul waktu 100 tahun Indonesia merdeka yang akan dibuka 2085 mendatang. Di dalam kapsul waktu diletakkan harapan masyarakat Kaltim ada tujuh mimpi yang diletakan di kapsul waktu di tahun 2015 silam. Salah satu mimpinya adalah Kaltim sebagai ibu kota baru bagi Republik Indonesia. Mimpi tersebut berada di urutan ke tiga setelah mimpi pertama yakni Kaltim sebagai lokomotif ekonomi Asia Timur dan mimpi kedua Kaltim sebagai paru-paru dunia,” ucap Rusmadi.


Kemudian lanjutnya mimpi ke empat masyarakat Kaltim cerdas, profesional dan beradab. Mimpi kelima yakni infrastruktur Kaltim yang modern dan ramah lingkungan. Sementara mimpi keenam sumber daya alam Kaltim untuk kesejahteraan rakyat dan ketujuh yakni masyrakat Kaltim yang agamis dan berbudaya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim yang dalam kesempatan itu diwakilkan kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Taufik.

“Terima kasih kepada GPMB Samarinda yang telah menginisiasi kegiatan hari ini dengan bekerjasama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim. Semoga semakin meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat Kaltim. Apalagi belum lama ini kabar menggembirakan di awal tahun bahwa indeks pembangunan literasi masyarakat Kaltim meningkat 17,74 persen,” ungkap Taufik yang juga Sekretaris GPMB Kaltim.

Sebelumnya Ketua Panitia yang juga Sekretaris GPMB Kota Samarinda Nur Hikmah menyampaikan kegiatan ini rangkaian untuk memperingati ulang tahun Provinsi Kaltim serta Hari Jadi kota Samarinda.(DON/KMF-SMR)