05 Juni 2025
54
Serukan Perang Terhadap Sampah Plastik, Wali Kota: Ini Ancaman Nyata!

SAMARINDA.KOMINFONEWS — Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun menyampaikan seruan keras agar semua pihak serius menangani krisis polusi plastik.
Peringatan yang digelar Kamis (5/6/2025) melalui seremoni Apel Bersama di halaman GOR Segiri Samarinda dan Aksi Pungut Sampah Plastik di Sekitar Wilayah Masing-Masing itu menjadi panggung bagi Pemkot Samarinda untuk menegaskan komitmennya dalam melindungi lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Tema global tahun ini, “Ending Plastic Pollution” atau “Hentikan Polusi Plastik”, disebut Andi Harun sangat relevan dengan kondisi riil di lapangan.
Menurutnya, ancaman polusi plastik tidak bisa dianggap sebagai isu sekunder, melainkan sebagai persoalan utama yang menyentuh kualitas hidup masyarakat.
“Kalau kita tidak mengambil langkah serius, maka yang kita wariskan bukan kemajuan, tetapi kerusakan. Polusi plastik bukan isu kecil — ini ancaman nyata bagi keberlanjutan kota dan keselamatan warga,” tegasnya di hadapan jajaran Forkopimda, OPD, dan tamu undangan.
Dalam sambutannya, Andi Harun membeberkan data mengejutkan: pada tahun 2024, Kota Samarinda menghasilkan 225.152,99 ton sampah atau sekitar 615,17 ton per hari. Dari total itu, sampah plastik mencapai 12,94 persen atau 29.134,79 ton per tahun, setara 79,6 ton per hari.
“Tanpa langkah tegas dan komprehensif, tumpukan sampah ini akan jadi warisan kelam. Sungai tercemar, udara tidak sehat, dan kualitas hidup warga menurun. Ini bukan soal lingkungan semata, ini soal masa depan,” ujarnya.
Pemkot Samarinda disebut telah dan akan terus memperkuat langkah-langkah pengendalian polusi plastik, di antaranya:
• Perwali Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, lengkap dengan sanksi bagi pelanggar.
• Kampanye diet plastik di internal Pemkot dan masyarakat, seperti pengurangan air minum kemasan plastik dan penggunaan tumbler.
• Program kreatif seperti produksi sapu dari limbah plastik sebagai solusi ekonomi sirkular.
• Kerja sama dengan mitra swasta dalam pengolahan limbah plastik menjadi gas metan dan bahan bangunan.
• Perencanaan insinerator, sebagai solusi jangka panjang untuk menekan beban Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
“Kita tidak cukup hanya menyuruh warga bertindak, pemerintah juga harus menunjukkan langkah nyata. Kita siapkan fasilitas, kita keluarkan regulasi, dan kita tindak tegas pelanggar,” tegas Wali Kota.
Andi Harun menambahkan bahwa saat ini Pemerintah Kota Samarinda telah berkomitmen untuk memperkuat regulasi pengelolaan sampah, termasuk memperbarui kebijakan agar lebih adaptif terhadap tantangan baru.
Kemudian lanjutnya menambah fasilitas pengolahan sampah, agar penanganannya tidak lagi bertumpu pada pengangkutan semata, tapi lebih kepada pengurangan di sumber.
Dan katanya menggandeng berbagai pihak, termasuk dunia usaha, komunitas, dan lembaga pendidikan, untuk menciptakan inovasi dalam pengurangan dan pemanfaatan ulang sampah plastik.
“Lingkungan hidup yang bersih, sehat, dan lestari adalah fondasi utama bagi kualitas hidup masyarakat. Menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, Wali Kota mengajak semua warga menjadikan peringatan Hari Lingkungan Hidup ini sebagai titik balik menuju kesadaran kolektif.
“Mari kita jadikan momentum Hari Lingkungan Hidup ini sebagai titik balik untuk lebih peduli dan bertindak nyata demi lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Ingatlah, menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama,” seru Andi Harun.
Dengan semangat Sukses Berkelanjutan untuk Samarinda Maju, Pemkot mengajak semua elemen bergerak serempak menghadapi tantangan lingkungan dengan visi dan aksi nyata.
Setelah aksi pungut itu, setiap OPD diwajibkan mengumpulkan sampah-sampah plastik yang dipungut ke tenda posko induk pengumpulan sampah yang dikoordinir Dinas Lingkungan Hidup dan kemudian ditimbang masing-masing.(DON/KMF-SMR)