TOP NEWS

Top

Inflasi Samarinda Disebut Mendagri Masih Terkendali

Inflasi Samarinda Disebut Mendagri Masih Terkendali

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI kembali menggelar rapat koordinasi  pengendalian inflasi daerah, Rabu (8/2/2023) pagi secara virtual. Rakor sendiri diikuti seluruh kepala daerah se Indonesia. Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Carnavian mengaku bersyukur angka inflasi nasional pada bulan Januari bisa lebih terkendali. Hal itu tercatat , inflasi nasional pada Januari 2023 berada pada angka 5,28 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibanding bulan Desember 2022 yang sebesar 5,51 persen (yoy).

“Semoga angka penurunan ini bisa terus makin terkendali setiap pergantian bulannya, untuk itu pentingnya kerjasama kita semua,” kata Tito seraya membeberkan data 10 kabupaten kota dengan inflasi tertinggi dan terendah.

Tak itu saja, Jendral bintang empat ini juga mendorong pemerintah daerah untuk segera membentuk satuan tugas ketahanan pangan  dengan penanggung jawab kepala daerah di masing-masing wilayahnya dengan diketuai Sekretaris Daerah (Sekda). Dimana tujuan dibentuknya Satgas Ketahanan Pangan ini sebutnya sebagai bentuk dukungan untuk menjaga ketersediaan stabilitas harga pangan.


“Jadi tugas dari satgas ini untuk memastikan dan memonitoring ketersediaan, kelancaran distribusi serta fluktuasi harga dari 11 pangan seperti bawang, cabai, gula,telur dan lain-lainnya lalu melaporkan hasil tugasnya secara harian kepada gubernur,” tuturnya.

Sementara, Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi usai mendengarkan arahan dari Mendagri tadi secara virtual melalui ruang Command Center Diskominfo Samarinda, menambahkan inflasi jika tidak terkendali maka akan menjadi penyakit yang berbahaya bagi bangsa ini. Hal tersebut yang kini menjadi konsentrasi  dari Kemendagri untuk mengontrol pengendaliannya disetiap daerah melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan setiap pekan.

“Tadi kita sudah mendengarkan arahan dari bapak Mendagri Tito Carnavian yang sangat luar biasa dan juga penyampaian dari kepala BPS yang keren, jadi sangat penting untuk  saat ini mempelajari faktor apa saja yang menjadi penyebab inflasi hingga langkah antisipasinya ,” kata Wawali.

Ia juga sangat bersyukur, angka inflasi di kota Samarinda hingga sekarang ini masih terkendali. Tercatat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Indeks Harga Konsumen (IHK) Samarinda periode Januari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 4,73 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi Kaltim yang tercatat 4,90 persen (yoy) dan Nasional 5,28 persen.


Artinya jelas Rusmadi, Kota Samarinda jauh lebih stabil walaupun bukan sebagai daerah produks, ketimbang kota Bandung yang notabene nya sebagai daerah produksi tapi mengalami inflasi yang cukup tinggi yakni sebesar 7,37 persen.

Kendati demikian, ia kembali tetap mengingatkan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk tetap waspada terhadap faktor pemicu inflasi naik melalui indikasi bahan pangan yang mengalami kenaikan harga, seperti beras, bawang, cabe rawit, ikan layang dan elpiji serta minyak goreng

“Harus segera kita antisipasi melalui operasi pasar murah yang dilaksanakan rutin setiap bulan atau pekan agar tidak ada persoalan yang mengganggu harga pasar. Intinya warga tetap harus tenang dengan ketersediaan pasokan pangan yang disiapkan pemerintah,” pintanya menutup. (CHA/KMF-SMR)