TOP NEWS

Top

Terbantu Pihak Ketiga, Sudah 47 Persen Warga Samarinda Divaksin

Terbantu Pihak Ketiga, Sudah 47 Persen Warga Samarinda Divaksin

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Pemerintah Kota (Samarinda) gencar melakukan vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dosis pertama di beberapa titik lokasi. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda dr Ismid Kusasih melaporkan hingga Oktober 2021, warga Kota Tepian yang sudah tervaksinasi dosis pertama jika dipersentasikan telah mencapai 47 persen.

Ia mengakui, memang target nasional untuk sebuah Ibu Kota harusnya sudah mencapai 50 persen. Ia tidak menampik, jika batasan tadi belum terjangkau karena keterbatasan vaksin itu sendiri yang masuk ke Samarinda dari Kementerian Kesehatan RI. Dalam laporannya di sela launching aplikasi Pesan Informasi Kesehatan Masyarakat Samarinda (Pesan Sida) belum lama ini, Ismid mengatakan aktivitas vaksin tersebar sebenarnya mulai gencar dilakukan sejak Agustus. Bahkan kata dia, di bulan September lalu, dalam sehari kegiatan vaksin bisa melibatkan hingga 4 ribu orang.

“Sebenarnya pola vaksinasi ini kita memanfaatkan dengan startegi desentralisasi, di mana dosis-dosis vaksin yang masuk di Dinkes sebenarnya lebih banyak dari pihak ketiga. Misalnya seperti punya Polri-TNI, Kadin, dan OJK yang jumlahnya hingga belasan ribu langsung dari Kemenkes RI. Begitu masuk ke kami, sudah tertera namanya, sehingga kami hanya membantu sebatas tenaga penyuntiknya saja,”aku Ismid.

Melihat kondisi ini, banyak warga yang tidak paham, karena dianggap keseluruhan vaksin tadi milik Dinkes, padahal tidak semua. Karena dosis dari Dinas sebenarnya telah didistribusikan ke berbagai Puskesmas untuk menyelenggarakan vaksinasi dengan jadwal yang telah ditentukan dan terukur. “Hingga hari ini sudah ada 300 surat permohonan dari warga yang ingin menyelenggarakan vaksinasi dengan berharap dosis dari Dinkes. Surat ini yang belum bisa semua kami penuhi,”ungkapnya.

Ismid juga menambahkan, sebenarnya Samarinda bisa turun menjadi level 2 dalam hal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Indikatornya bukan hanya karena vaksin saja. Melainkan juga indikator lain seperti kerja sama TNI-Polri dalam mensosialisasikan protokol kesehatan, dan upaya camat serta lurah yang gencar turun ke lapangan melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) di lingkungan masyarakat agar rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bisa putus.

“Upaya dari camat dan lurah ini yang perlu kami apresiasi. Karena dengan langkah 3T tadi, akhirnya angka tingkat keterisian tempat tidur atau BOR (Bed Occupancy Rate, Red) di rumah sakit dan kematian karena Covid-19 turun drastic. Begitupun angka kesembuhan juga mengalami peningkatan signifikan,” tutupnya. (CHA/HER/KMF-SMD)