SAMARINDA. Wali Kota Samarinda Dr H Andi
Harun menawarkan adanya desain baru dalam kegiatan konser musik.
Ini disampaikan saat menghadiri Hari Musik
Nasional Mucaltive di Lt.9 La Luna Bistro, Hotel Horison, Rabu (10/03) sore.
“Konsep desain baru konser musik juga seperti
arahan kebijakan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kalau daerah
yang zonanya hijau itu bisa full live konser, kalau masih zona orange sampai
kuning maka dia hybrid dan yang masih zona orange sampai merah ya mau tidak mau
harus live secara virtual. Maka dari itu sebabnya selalu saya dorong, ayo semua
pihak harus terus patuh dengan Protokol Kesehatan (Prokes),” ucap Andi Harun.
Menurutnya harus ada upaya yang
sungguh-sungguh supaya pelaksanaan konser musik itu bisa dijalankan tetapi
tidak bertentangan atau tidak melanggar dengan prokes yang menjadi tanggung
jawab bersama untuk terus dilaksanakan.
Ditambahkannya para pelaku musik kreatif
serta para musisi lokal didorong supaya terus berkarya untuk kembangkan
kreatifitas.
“Pesan saya adalah jangan menyerah dengan
keadaan ini jangan sampai teman-teman musisi lokal kehilangan motivasi di tengah
situasi Pandemi Covid-19. Kita juga percaya para musisi lokal bisa punya ide
kreatif dan menghasilkan produk yang positif. Pemerintah akan hadir di
tengah-tengah keinginan musisi semua tetapi intinya semua harus taat aturan
prokes yang diatur pemerintah terutama melaksanakan 3 M yaitu memakai masker,
mencuci tangan dan menjaga jarak,” katanya.
Ditegaskannya supaya membuka kebiasan atau
memulai kebiasaan baru dengan melakukan konser yang terbatas berbasis Covid-19
tanpa harus terhalangi kreatifitas para pelaku musik itu.
“Dan bila itu sudah berhasil ditunjukkan oleh
pegiat musik kreatif lokal tidak menutup kemungkinan selain musisi lokal kita
juga bisa datangkan musisi nasional untuk tampil dengan aturan standar Prokes,”
tambah Wali Kota Samarinda.
Prokes sangat diperhatikan betul-betul karena
menurut orang Nomor 1 di Kota Samarinda tersebut bahwa Kalimantan Timur masih
menjadi daerah monitoring dalam kasus Covid-19.
“Jajaran Pemkot Samarinda juga terus
melakukan upaya dalam rangka melakukan kolaborasi penanganan Covid-19. Sehingga kita bisa menjamin dan memastikan segala
aktivitas ataupun kegiatan masyarakat bisa berjalan dengan aman. Tetapi dengan
adaptasi baru dan ketat dengan prokes,” katanya.
Ia mengemukakan sudah mengambil kebijakan
melakukan pembentukan Kota Samarinda sebagai daerah tangguh Covid-19 dengan
melakukan upaya pembentukan kampung tangguh Covid-19 hingga ke tingkat RT.
“Sekaligus disertai dengan penanganan dan
pembinaan melalui pembentukan posko tangguh Covid-19. Di beberapa wilayah
tingkat RT kita dahulukan di daerah yang potensial tingkat penyebaran
Covid-19nya di atas rata-rata normal atau cukup tinggi,” bebernya.
Ia mengemukakan seminggu ini melakukannya
sambil menunggu revisi program-program perwali Nomor 43 yang ditingkatkan
insensitas dalam penanganannya termasuk pengetatan penggunaan prokes.
“Kami menyadari bahwa elemen masyarakat
sangat bervariasi sehingga perlu diadakannya operasi yustisi di Kota Samarinda.
Dalam beberapa hari terakhir ini telah diadakan operasi yustisi prokes.
Tujuannya supaya kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk menggunakan
prokes,” tegasnya.
Ia menyebutkan Covid-19 ini tidak bisa
diperkirakan sampai kapan berakhir. Tetapi dimintanya semua tidak boleh
menyerah, kesehatan dan ekonomi termasuk kreatif harus terus berjalan. “Kalau
ini semua bisa dilakukan serta dipatuhi maka kita amat sangat percaya ekonomi
juga akan tumbuh secara positif dengan bertahap,” pungkasnya. (bay/don/kmf-smd)