TOP NEWS

Top

Dibuka Wapres RI, Rusmadi Ikuti RTDI dan RKCI Secara Virtual

Dibuka Wapres RI, Rusmadi Ikuti RTDI dan RKCI Secara Virtual

SAMARINDA. KOMINFONEWS – Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda Dr H Rusmadi mengikuti pembukaan Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas Indonesia (RTDI) Tahun 2021 secara virtual yang digelar Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dibuka Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Senin (2/8/2021) siang. Kehadiran Wawali secara daring bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda Dr Aji Syarif Hidayatullah dan jajarannya di ruang kerja masing-masing itu merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam mewujudkan Samarinda Smart City. Terlebih karena di era kepemimpinan Wali Kota Dr H Andi Harun bersama Wawali Dr H Rusmadi dalam visi-misinya mengusung program Smart City Plus.

Dalam sambutannya, Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini pemerintah terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat hingga tahun 2050 melalui program smart city. 

“Sama seperti transformasi digital, smart city merupakan program jangka panjang yang sedang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya mereka yang ada di perkotaan. Melalui program smart city, pemerintah terus berupaya meningkatkan pencapaian peningkatan kualitas hidup masyarakat yang berkelanjutan hingga tahun 2050," ujarnya.

Ma'ruf mengatakan, saat ini smart city merupakan salah satu konsep yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi kota. Dengan demikian, dia pun menilai bahwa perguruan tinggi wajib menyediakan riset-riset inovatif yang memberikan solusi terhadap permasalahan berbagai kota yang ada di Indonesia.

"Pemerintah mendukung kegiatan Riset dan Rating Tranformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021. Juga berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan arah dan tujuan pengembangan kota agar menjadi kota cerdas yang bergerak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sumber daya yang ada," kata Ma'ruf. 

Ma'ruf juga mengapresiasi ITB yang telah menyumbangkan konsep pembangunan kota cerdas melalui Garuda Smart City Framework. Ia berharap salah satu konsep pembangunan kota cerdas dari ITB yakni Garuda Smart City Framework dimanfaatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan kinerjanya dan memperbaiki kualitas kota sesuai aspirasi masyarakat.

"Saya berharap riset dan penilaian rating ini dilakukan dengan cermat sehingga dapat dijadikan acuan bagi pengambilan kebijakan, evaluasi, dan pengembangan tata kelola kota yang ideal di Indonesia," tandasnya.

Ia juga mengajak semua pihak mulai dari pemerintahan, masyarakat, akademisi, maupun komunitas mendukung kegiatan Riset dan Rating Tranformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021.

"Saya minta kegiatan ini tidak hanya menjadi sekadar riset pemeringkatan (rating), namun bisa menjadi ajang pembelajaran bersama untuk mendukung pembangunan Indonesia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan," harapnya.

Sebelumnya di awal acara, Kepala Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB, Suhono Harso Supangkat melaporkan, RKCI merupakan suatu rangkaian kegiatan dua tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2015. 

“Dan mulai tahun ini ditambahkan RTDI untuk mendukung keseluruhan penelitian pembangunan kota cerdas di Indonesia,” terangnya.

Sementara Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah menyebut RTDI ditambahkan pada tahun ini untuk menilai kesiapan digital suatu kota dalam mendukung kinerja pemerintah kota. Harapannya, dapat menjadi evaluasi untuk memajukan daerahnya masing-masing.

“RTDI dan RKCI bukan untuk menilai peringkat. Tujuannya sangat fundamental yaitu dukungan ITB untuk menjaga sustainability dari pengembangan kota-kota di indonesia. Jadi harapannya implementasi kedua program ini dapat menjadi self-evaluation bersama,” pungkasnya. (DON/HER/KMF-SMD)