SAMARINDA. Ini menjadi kabar
gembira bagi warga yang bermukim di sekitar wilayah Kelurahan Bukit Pinang,
Samarinda Ulu dan sekitarnya. Pasalnya dalam waktu dekat, Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) yang selama ini sering dikeluhkan warga setempat itu sudah sampai
ke telinga Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun.
Orang nomor satu di Samarinda
yang baru bekerja efektif seminggu lebih setelah dilantik itu memastikan
persoalan TPA Bukit Pinang juga akan menjadi bagian yang akan menjadi perhatian
serius baginya.
"Kita upayakan agar paling
lambat tahun depan TPA Bukit Pinang itu sudah bisa dipindahkan. Karena di situ
sudah terlalu dekat dengan pemukiman warga. Belum lagi ada sekolah di dekat
situ, sehingga kasihan kalau anak-anak kita harus mencium bau sampah yang
menyengat. Ada beberapa alternatif lokasi. Salah satunya di Palaran," kata
Wali Kota saat Talkshow bertajuk 'Wali Kota Menyapa' bersama Radio Suara
Mahakam, Selasa (9/3/2021) pagi.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim
ini mengaku sudah berkoordinasi pula dengan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar)
Edi Damansyah terkait TPA ini.
Jika memungkinkan, sebutnya
kedua daerah yang berbatasan langsung ini akan bekerja sama untuk pembangunan
TPA bersama. Yang jelas, katanya Pemkot Samarinda memastikan jika TPA Bukit
Pinang saat ini tidak bisa lagi bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Bayangkan saja, produksi
sampah kita dalam sehari itu sebanyak 400 sampai 600 ton. Itu bukan angka yng
sedikit. Makanya yang kita lakukan sekarang adalah mengedukasi masyarakat untuk
mengurangi produksi sampah dengan menjadikannya bernilai ekonomi, biar sampah yang
diangkut ke TPA juga bisa berkurang," terangnya.
Kemudian yang juga tak kalah
penting adalah menghilangkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di semua ruas
jalan protokol. Warga diminta untuk membuang sampah ke TPS terdekat lainnya.
Dengan begitu, diharapkan bisa
mengurangi kesan kumuh di sejumlah sudut kota, terutama di sepanjang jalur
utama dalam kota. (her/kmf-smd)