19 Maret 2021
4861
Kumpulkan Pejabat Teknis, Andi Harun Pecahkan Masalah Banjir Simpang Sempaja

SAMARINDA-Pasca terpilih dan dilantik akhir Februari lalu, Wali Kota
Samarinda DR H Andi Harun langsung bergerak cepat merealisasikan penanganan
permasalahan banjir di Kota
Tepian.
Bahkan Kamis (18/3) siang kemarin, ia paparkan beberapa titik konsen yang harus mendapat penanganan khusus dalam menanggulangi
genangan air agar cepat surut.
Di hadapan Kadis PUPR,
Perkim hingga Kepala
Bappeda Kota Samarinda,
di ruang rapat Balaikota,
Andi Harun menyebutkan beberapa titik genangan yang perlu mendapat perhatian
khusus, di antaranya simpang empat
Sempaja, jalan DI Pandjaitan, simpang empat Vorvo hingga jalan Antasari.
“Untuk simpang empat Sempaja saya juga bingung, kenapa masalah banjir
disana tak pernah selesai, bahkan saya sampai meminta teman yang ahli untuk
menganalisa apa permasalahannya
hingga drainase yang ada tidak berfungsi maksimal mengalirkan debit air,” lontar wali kota.
Bahkan ia menyimpulkan, jika pintu air di belakang Stadion Sempaja salah konsep. Belum lagi
ditambah posisi pipa PDAM yang tertanam pada drainase juga menganggu aliran
air.
Oleh itu, Andi Harun meminta kepada Kepala Bappeda agar di APBD Perubahan segala program terkait
permasalahan tadi harus
teranggarkan dengan baik.
“Kalau ada tanah warga yang perlu kita bebaskan silakan anggarkan saja
supaya bisa membangun drainase di sisi kiri-kanan jalan, nanti saya juga akan
lobi teman-teman di DPRD pusat untuk mensupport pendanaan dalam pembuatan
volder di Bengkuring.” ungkapnya.
Begitu pun dengan kawasan simpang empat Vorvo, mantan Wakil Ketua DPRD
Kaltim menyarankan agar jalur lambat di depan Mall Lembuswana hingga menuju
sebelah Rumah Dinas Wali Kota ini dirubah fungsinya menjadi drainase.
“Kalau bisa kita yang improvisasi, karena di kawasan ini tidak ada lagi lahan yang bisa dibebaskan, jadi
solusinya jalur lambat tadi kita bongkar untuk dirubah fungsikan, lumayan jika proyek ini nanti
berlangsung maka luasan drainase menjadi 6 meter sehingga kapasitas
menampung debit air jika turun hujan bisa maksimal.” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pompa air di Ruhui Rahayu agar dikaji untuk dirubah
posisinya menjadi vertikal, sehingga ketika ada genangan air, pompa ini tadi
tidak ikut tenggelam seperti saat sekarang.
Ia meminta semua program fisik untuk menangulangi masalah banjir harus
berjalan 2022. Termasuk untuk penanganan di jalan DI Panjaitan dan juga jalan
Suryanata.
“Untuk banjir di DI Pandjaitan kami perkirakan problemnya ada di sungai
talang sari yang mengalami sedimentasi cukup tinggi.” menurut wali kota.
Terkait banjir tahunan setiap pasca bulan Ramadhan yang sudah dua tahun
ini terjadi. Andi Harun meminta instansi terkait mulai dari sekarang sudah
menyiapkan langkah antisipasi termasuk penanganan agar debit air bisa cepat
surut hingga penanganan warga yang terdampak.
“Jadi gak ada lagi ceritanya begitu kejadian banjir terulang, wali kota
tugasnya turun ke lapangan cuma ngasih bantuan sama menyemangati korban agar
sabar dan tabah, bukan itu tugas sebenarnya. Kita pemerintah harusnya punya langkah lebih awal kalau bisa
jangan ada banjir lagi.” singgungnya.Cha/KMF-SMD