TOP NEWS

Top

Gelar Silaturahmi Kebangsaan, Deklarasi Tolak Kerusuhan

Gelar Silaturahmi Kebangsaan, Deklarasi Tolak Kerusuhan

SAMARINDA. Terus berusaha mempertahakan kondusif dan keamanan kota, Pemerintah Kota Samarinda  menggelar Silaturahmi Kebangsaan Forkopimda bersama tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ormas dan elemen masyarakat Samarinda di ruang serba guna rumah jabatan Walikota, Kamis (17/10) malam.

Silaturahmi ini langsung dihadiri oleh Walikota Samarinda Syaharie Jaang selaku penyelenggara, Wakil Walikota Samarinda M Barkati, Kapolres Samarinda Vendra Riviyanto, Komandan Kodim 0901 Samarinda Kolonel Kav. Tomi Kaloko Utomo, Ketua Pengadilan Negeri Samarinda Hongkun Otoh, Sekda Samarinda Sugeng Chairuddin, Kepala Kementerian Agama Kota Samarinda Masdar Amin, Asisten II Endang Liansyah, Asisten III Ali Fitri Noor, Kepala OPD, Camat dan Lurah se Kota Samarinda.

Dalam sambutannya Vendra menyampaikan beberapa hari kedepan tepatnya tanggal 20 Oktober 2019,  bangsa Indonesia  akan melaksanakan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang ini adalah bukti nyata Demokrasi yang ada di Indonesia.

"Semoga di Samarinda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden ini bisa disambut dengan kegiatan-kegiatan yang positif,“ ucapnya.

Vendra berharap kejadian yang terjadi di Kabupaten  PPU,  tidak terjadi di Kota Samarinda. Oleh karena itu ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga tetap aman dan damai.

Dandim Samarinda juga mengharapkan masyarakat tidak mudah terpancing dan terprovokasi dengan hal-hal dan isu yang berkembang, serta selalu   menciptakan situasi yang kondusif.

Sementara Syaharie Jaang menyampaikan semoga dengan adanya silaturahmi kebangsaan ini mendapatkan kebaikan untuk semua membangun Kota Samarinda. 

"Kita selalu melakukan silaturahmi untuk menjaga kondisi sosial dan kemasyarakatan di kota kita. Mudah-mudahan selalu aman dan tentram. Karena  keamanan itu sebagai tanggung jawab kita semua. Bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian saja,“ ucap Jaang.

Sebelum mengakhiri acara silaturahmi kebangsaan,  dilakukan pengucapan ikrar dan penandatanagan deklarsi damai para tokoh. Deklarasi itu menyatakan antara lain, menciptakan situasi dan kondisi kota Samarinda yang aman, sejuk dan damai. Kemudian menolak dengan tegas segala bentuk kekerasan maupun kerusuhan di wilayah Kota Samarinda, serta NKRI harga mati. (kmf10)

Penulis: Eko --Editor: Doni