TOP NEWS

Top

"Jangan Senang Setor PAD, Tapi Air Tidak Lancar"

"Jangan Senang Setor PAD, Tapi Air Tidak Lancar"

SAMARINDA. Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengingatkan kepada jajaran PDAM Tirta Kencana Samarinda agar tidak berpikir keras mengejar setoran PAD, tetapi air tidak lancar mengalir.

"Jangan bangga menyetor PAD ke pemerintah, tapi air tidak lancar mengalir. Uang yang disetorkan ke PAD itu bisa untuk reinvestasi untuk pelayanan, sehingga air lancar dan berkualitas. Jadi, baik PDAM maupun BPR (Bank Perkreditan Rakyat milik Pemkot, red) jangan bangga setor deviden, karena yang saya minta pelayanan kepada masyarakat dan kesejahteraan kepada pegawai," ucap Walikota dalam arahannya pada Syukuran HUT PDAM Tirta Kencana Samarinda di area Gudang PDAM Jl Cendana, Sabtu (13/4).

Hadir lengkap di acara syukuran tersebut, Direktur Utama PDAM Tirta Kencana Samarinda, Nor Wahid Hasyim, ST, MM, Direktur Teknik, Ali Rahman, dan Direktur Umum, Yusfian Noor, SE, mantan Dirut PDAM Samarinda, Yusrani A Pris, Sekda Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin, ketua dan anggota Dewan Pengawas PDAM,  segenap karyawan dan karyawati PDAM dan keluarga

Menurut Jaang geografis Samarinda yang sebagian besar daerah pegunungan beda dengan Banjarmasin, sehingga banyak investasi untuk mendapatkan pelayanan terbaik untuk masyarakat. 

Untuk meningkatkan kualitas layanan, lanjut walikota, dia bersama Pemprov Kaltim sedang berusaha agar Intake di Kalhold bisa difungsikan dengan menambah investasi terlebih dahulu. Kemudian SPAM Sungai Kapih juga akan difungsikan setelah permasalahan di internal Pemkot Samarinda di-clearkan. 

Kedua unit produksi air tersebut sangat diperlukan memenuhi kebutuhan air di Kecamatan Sambutan hingga tembus ke Kecamatan Sungai Pinang. “Kita juga perlu mengalirkan air ke perumahan Den Zipur di Sambutan. Saya sudah berjanji dengan Pangdam, perumahan Zipur selesai, air masuk,” ujarnya.

PDAM juga perlu investasi bagi memenuhi kebutuhan air di wilayah Kecamatan Samarinda Utara, khususnya di Kelurahan Sungai Siring, dimana Bandara APT Pranoto berada dan sudah berfungsi. 

Oleh karena itu, lanjutnya suplay air ke Bandara APT Pranoto harus dipastikan lancar dan kualitas airnya bagus. Sungai Siring juga berkembang jadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Samarinda dan memerlukan air bersih. “Makin banyak orang datang ke Samarinda, makin banyak air bersih diperlukan,” kata walikota mengingatkan.

“Jadi Uangnya pakai untuk investasi, ndak usah setor PAD tapi pelayanan kurang. Semangatnya itu semangat memberikan pelayanan, bukan semangat menyetor deviden,” tegas Jaang.

Dikatakan Jaang, dari pelayanan yang maksimal juga akan memberikan PAD, walaupun bukan lewat PDAM melainkan lewat kran lainnya. “Sekarang ini kita kedatangan 3.500 dari penerbangan tiap hari di bandara APT Pranoto, belum lagi Jogja sudah dua kali sehari dan sebentar lagi Bali. Hubungannya dengan PDAM, air harus berkualitas dan mengalir lancar di daerah APT Pranoto, belum lagi di mal-mal dan hotel-hotel. Berkurangnya PAD dari PDAM, kita bisa dapat multi ganda berkat meningkatnya destinasi, terus kunjungan ke mal yang bukan hanya pajak dari berbelanja tapi pendapat di parkir dan pajak hotel dan restoran,” imbuh Jaang.

Jadi sebut Jaang inilah yang bisa menutup PAD dari PDAM yang devidenya dipakai untuk reinvestasi. “Begitu  pula BPR Pemkot Samarinda dibentuk untuk mengurangi transaksi rentenir, bukan untuk kekayaan pemerintah,” tandasnya.

Terkait rangkaian HUT selain kegiatan olahraga, ada kegiatan sosial. Ia mengharapkan ada perhatian kepada teman yang sudah purna tugas. “Kita juga akan purna tugas, semua purna tugas, ikatan persaudaraan jangan putus,” pesannya.

Sementara Nor Wahid Hasyim walaupun diminta walikota untuk tidak memikirkan setoran PAD, tak berarti mereka bersantai.

Malahan menurutnya capaian kinerja harus lebih baik, minimal sama dengan periode sebelumnya.

“Sesuai arahan pak wali, pendapatan yang ada kami gunakan untuk investasi peningkatan infrastruktur. Mulai upgrading kapasitas produksi IPA, hingga realisasi pembangunan IPA baru di kelurahan Makroman,” pungkasnya.(kmf2)

Penulis: Doni