TOP NEWS

Top

Diskominfo Gelar Workshop Interoprabilitas di PRS

Diskominfo Gelar Workshop Interoprabilitas di PRS

SAMARINDA. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda menggelar Workshop Interoprabilitas dalam rangkaian Pekan Raya Samarinda (PRS) 2019 di Gedung Serba Guna GOR Segiri Samarinda, Kamis (7/2).

Kepala Dinas Kominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah mengemukakan melihat antusias peserta ini, menurutnya perlu diadakan kembali seminar serupa namun lebih detail lagi.

Dia menambahkan di Pemerintah Kota Samarinda sudah banyak ditemukan aplikasi–aplikasi bagus yang telah dibuat oleh masing–masing OPD.

“Kalo kami mau buat lagi apilakasi tersebut percuma dan buang–buang biaya, lebih baik bagaimana caranya bahwa aplikasi yang ada itu kita anggap sebuah ‘mobil mewah’ yang akan kita integrasikan dengan Kominfo,” kata Dayat sapaan akrabnya.

Dikatakannya, ini upaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik–baiknya, secepatnya tanpa ribet, tanpa harus kesana kemari seperti harapan Walikota Samarinda. 

"Maka kita manfaatkan program Interoprabilitas ini,”pungkasnya.

Kepala Bidang Aplikasi dan Layanan E-Government Diskominfo Samarinda Suparmin, mengatakan Interoperabilitas merupakan teknis menggambarkan kemampuan 2 atau lebih sistem untuk saling tukar menukar data atau informasi dan saling dapat mempergunakan data atau informasi yang dipertukarkan tersebut.

Lebih mendalam lagi Suparmin menjelaskan Interoperabilitas adalah suatu proses dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi, biasanya lewat network TCP/IP dan protokol HTTP dengan memanfaatkan file XML atau JSON. Dalam urusan penyelenggaraan pemerintahan, sebutnya faktor teknologi informasi mempunyai peran yang sangat besar. 

"Pengolahan data khususnya, sangat tergantung pada peran komputer, jaringan komputer, basis data, dan perangkat lunak aplikasi yang terkait," ungkapnya.

Kondisi nyata di lapangan lanjut Suparmin, pada umumnya menunjukkan bahwa sistem-sistem informasi yang digunakan di unit/badan/dinas tersebut dibangun di atas komponen-komponen yang berbeda. 

Dikatakannya heterogenitas terjadi pada perangkat keras (hardware), sistem operasi, program aplikasi, maupun sistem basis data yang digunakan. Dalam kondisi ini muncullah isu interoperabilitas, bagaimana sistem-sistem yang berbeda tersebut bisa saling berkomunikasi dan bertukar data dengan baik. 

Sehingga lanjutnya dapat disimpulkan bahwa interoperabilitas adalah kemampuan suatu sistem atau produk untuk bekerjasama dengan suatu sistem atau produk lainnya. (kmf13)

Penulis: Ferdi