SAMARINDA.KOMINFONEWS - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda kumpulkan  Admin Medsos Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Medsos Publik untuk mensinergitas dalam Pengelolaan Strategi komunikasi pembangunan  di kota Samarinda.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda Dr. H. Aji Syarif Hidayatullah dan di ikuti oleh Admin Medsos OPD  di  Yen's Deliegt Coffe Pastry dan resto jl. Juanda Samarinda. Senin (4/9/2023) pagi.

Kepala bidang Pengelolaan Pelayanan Informasi Euis Eka Aprilyani mengatakan Diskominfo Samarinda sudah beberapa kali melakukan kegiatan Sinergi Admin media sosial Perangkat Daerah, karena pemberitaan yang selalu kita pantau setiap hari sangat beragam, terlebih saat ini banyak pembangunan di kota Samarinda yang selalu berbenah untuk memperindah kota Samarinda.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi memberikan informasi yang tepat dan akurat sehingga masyarakat dapat memahami dan dapat menerima pesan yang kita sampaikan melalui pemberitaan sehari-hari. Oleh karenanya diperlukan sinergitas antara media sosial pemerintah dengan media sosial publik sehingga  di dapatkan suatu pesan yang sangat tepat."ujar Euis.

Beberapa Narasumber akan memberikan materi diantaranya Sencihan dari koordinator bidang respon strategi TWAP kota Samarinda, M. Dahsyat Aulya dari Tim Tangan Kanan Digital, Risky Hadid dari Konten creator. Syamsul Anwar Kabid. Disiminasi Informasi Diskominfo Samarinda. "tambahnya.

Sebelum membuka Kepala Diskominfo Kota Samarinda Dr. Aji Syarif Hidayatullah menyebutkan hingga 2023 pengguna media sosial di Indonesia mencapai 167 juta orang yang setara 78 % dari pengguna internet di Indonesia yang mencapai 212.9 %. Yang mana jumlah tersebut sangat strategis dan menarik untuk dijadikan lahan bisnis, politik dan hal positif maupun negatif.

Mengelola Opini dan Aspirasi publik adalah bagian penting dari komunikasi publik dan tata kelola Organisasi dan pemerintah sebagai dasar strategi komunikasi efektif dalam menyampaikan pesan organisasi atau pemerintah kepada publik dengan memanfaatkan media sosial."terang aji Syarif Hidayatullah.

Publik memiliki beragam pandangan, nilai dan keyakinan tentang berita Palsu (hoax) dan berita tersebut bisa dengan cepat tersebar memalui medsos dengan rendahnya literasi digital masyarakat sehingga dengan mudah dipengaruhi oleh opini yang viral di medsos dengan cepat menyebar dan menjadi tidak terkendali, pesan yang disampaikan menjadi tidak sesuai dengan berita aslinya dan berubah narasi yang berbahaya dan menjadi krisis antara pemerintah dan masyarakat. Sehingga perlu dilakukan manajemen krisis oleh pihak pemerintah.

Semoga dengan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi penyebarluasan informasi kebijakan dan pembangunan kota Samarinda agar semakin memberikan rasa percaya  bagi masyarakat serta dapat membangun komunikasi yang baik di kota Samarinda. "tutupnya. (Eko/kmf-smr)