TOP NEWS

Top

TPID Kota Samarinda Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Awal Tahun 2024 Via Zoom

TPID Kota Samarinda Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Awal Tahun 2024 Via Zoom

SAMARINDA, KOMINFONEWS - Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, kembali digelar Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI). Rakor ini merupakan yang pertama mengawali tahun 2024. Seperti sebelumnya, Rakor Pengendalian Inflasi Daerah dilaksanak di gedung Sasana Bhakti Praja Jakarta, Rabu (3/1/2024) pagi.


Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda mengikuti Rakor via aplikasi Zoom dari ruang rapat Sembuyutan lantai III gedung Balaikota Samarinda.

Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Jend Pol (Purn) Prof Drs H Tito Karnavian MA PhD. Mengawali Rakor, ia mengingatkan kembali kepada semua peserta rapat, untuk tidak bosan-bosannya mengawasi perkembangan inflasi. Hal tersebut, menurutnya demi menjada stabilisasi perekonomian sehingga berdampak positif kepada masyarakat.


Hingga akhir tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 53 terendah dari 186 negara dengan nilai inflasi sebesar 2,61 persen Artinya ini merupakan hal yang cukup baik. Sementara untuk peringkat dalam kumpulan negara G20, Indonesia berada di peringkat 7 terendah. Jadi nilai inflasi sebesar 2,61 persen merupakan nilai terendah selama 20 tahun terakhir.


Tito mengingatkan kepada TPID diseluruh daerah, untuk terus melakukan pengawasan dan evaluasi sesuai kondisi di daerahnya masing-masing. Pengawasan ketat terhadap jalur distribusi dan penyimpanan atau pergudangan, jangan sampai ada kegiatan penumpukan atau menahan disteibusi sehingga terjadi kelakaan barang yang akan mengakibatkan harga bergejolak.


Segera lakukan peninjauan lapangan kepada para distributor, dan jika harus melakukan tindakan intervensi pasar, maka segera lakukan agar harga kembali normal dan meringankan beban masyarakat.


Mengakhiri Rakor, Tito mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam usaha pengendalian inflasi. Sehingga secara nasional pada tahun 2023 lalu, dapat dikatakan bahwa masyarakat tidak terlalu merasakan dampak dari inflasi yang terjadi di Indoneisa. (MAF/KMF-SMR)