TOP NEWS

Top

Hadiri Festival Adat Budaya Bugis, Wali Kota Berharap Kegiatan Menjadi Agenda Pariwisata Tahunan

Hadiri Festival Adat Budaya Bugis, Wali Kota Berharap Kegiatan Menjadi Agenda Pariwisata Tahunan

SAMARINDA. KOMINFONEWS –  Pada perayaan Hari Jadi Kota Samarinda yang ke-355 tahun, warga Kota Samarinda khususnya warga Kecamatan Samarinda Seberang mengadakan Festival Adat Budaya Daerah Bugis ke-12, Tahun 2023 di Halaman Masjid Shiratal Mustaqiem

Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun Usai melaksanakan kegiatan ziarah ke Makam La Mohang Daeng dan salat Jumat berjamaah bersama warga Samarinda Seberang yang ada disekitar Masjid Shiratal Mustaqiem juga menyempatkan hadir dan membuka secara resmi acara tersebut.

Dalam sambutannya, Andi Harun sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah menyelenggarakan Festival Adat Budaya Daerah Bugis. Dilaksanakannya acara tersebut menurutnya merupakan salah satu upaya pengembalian jati diri bangsa dan kembali menyatukan potensi budaya yang telah terpendam, khususnya Adat Budaya Bugis.


“Oleh karenanya, kita semua harus melestarikan kebudayaan daerah bugis ini yang diharapkan dapat menjadi langkah nyata sebagai alternatif yang positif untuk nantinya dikembangkan oleh para generasi muda penerus bangsa, serta mampu menjadi jembatan yang membangun kembali nilai-nilai budaya di Kota Samarinda,” ujar Andi Harun.

Festival Budaya Bugis ini, lanjut Andi Harun, sebagai wujud mengedepankan harmonisasi dalam kehidupan keberagaman agama, etnis dan budaya. Dirinya merasa sangat bangga, karena secara sosial kultural, Kota Samarinda memiliki masyarakat yang heterogen, terbukti dengan banyaknya suku bangsa layaknya miniatur Indonesia. Momentum seperti ini dia katakan dapat menjadi alat untuk mengekspresikan kecintaan terhadap budaya leluhur dan memotivasi suku lain yang ada di Kota Samarinda, untuk berani menampilkan keunikan dan keindahan budayanya.


“Kita semua harus memulai untuk membangun komitmen yang serius, bahwa  kegiatan seperti ini harus menjadi agenda pariwisata tahunan yang menarik para wisatawan serta menjadi tali perekat persaudaran bukan hanya untuk suku bugis saja namun juga untuk semua kalangan, Saya berharap untuk kita semua khususnya masyarakat Bugis, agar tidak melupakan nilai-nilai budaya leluhur walaupun berada di perantauan, baik itu dari segi bahasa, tarian, lagu daerah, kuliner serta lainnya,” tuturnya.

“Melihat sejarah sebelumnya, berdasarkan dalam buku Republik Indonesia, Kalimantan yang diterbitkan pada tahun 1953, disebutkan bahwa nama Samarinda diberikan karena pemerintahannya dikendalikan orang-orang Bugis. Oleh karenanya tidak heran jika saat ini Festival Budaya Adat Bugis tentu menjadi daya tarik sendiri. Semoga kegiatan ini kedepannya bisa lebih berkreasi dengan melibatkan banyak pihak untuk berpartisipasi sehingga bisa mendorong berkembangnya kebudayaan daerah yang ada di Kota Samarinda.,” tambahnya mengakhiri. (FER/KMF-SMR)