TOP NEWS

Top

Komitmen Pengendalian Banjir, Wali Kota Sisiri Parit Buntu PM Noor hingga Tinjau Proyek Drainase di Rapak Benuang dan Normalisasi Sungai di PSI

Komitmen Pengendalian Banjir, Wali Kota Sisiri Parit Buntu PM Noor hingga Tinjau Proyek Drainase di Rapak Benuang dan Normalisasi Sungai di PSI

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Komitmen pengendalian banjir, Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun kembali melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk mencari informasi sekaligus mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapi di lapangan dalam penanganan banjir di kawasan PM Noor termasuk di Perumahan Rapak Benuang dan Pondok Surya Indah (PSI), Sabtu (21/10/2023) sore hingga malam hari.

Andi Harun yang didampingi Sekda kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan dan jajaran pejabat terkait lainnya meninjau langsung lokasi di kawasan PM Noor tepatnya parit buntu mulai SPBU, Kopasti Gepak hingga samping gerbang Perumahan Rapak Benuang, yang terkendala masalah lahan sehingga pekerjaan drainase PM Noor yang tersisa di segmen tersebut jadi stop. Kemudian di Perumahan Rapak Benuang kegiatan pembuatan drainase dan normalisasi sungai dari Perumahan Pondok Surya ke Muara SKM.

“Ada segmen di PM Noor yang belum nyambung akibat belum dilakukan penggalian untuk mengalirkan air dari arah Wahid Hasyim ke arah sungai Karang Mumus. Tadi kita sudah dapat keterangan, saya juga meminta kepada SPBU untuk membongkar tugunya dan memundurkan karena diduga baik tugu SPBU maupun keberadaan tralis ruko ruko ini memakai GSB,” ucap Andi Harun.

Oleh karena itu, sebutnya, Senin besok memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengukuran dan penentuan waktu bongkar.


“Kemungkinan akan kena, karena patokan kita tiang listrik. Jadi lebih duluan tiang listrik dari pada bangunan ini. Setelah itu kita akan menurunkan perintah bongkar untuk melakukan pembongkaran mandiri jika tidak diindahkan, maka kita akan lalukan pembongkaran dari tim bongkar pemerintah,” katanya.

Tentunya Andi Harun sangat berharap para pemilik ruko tersebut bisa bekerjasama dan koorperatif mendukung program pengendalian banjir.

"Toh nanti kalau sudah selesai digali perbaikannya itu akan rapi. Nanti bisa dimanfaatkan dengan enak bahkan bisa menguntungkan para pemilik disini. Pembeli nyaman karena terbebas dari banjir. Mudah-mudahan itu justru menjadi pemikat pembeli untuk datang lebih banyak lagi," ujarnya.

Namun Andi Harun tetap berharap agar tanah negara tersebut tidak ditralis. “Karena batas sertifikat itu kan ada. Bagian depan tanah itu bebas dimanfaatkan oleh pemilik sertifikat atau pemilik alas hak tapi sebaiknya jangan dikurung, karena jika ada kegiatan pembangunan di bahu jalan atau trotoar, tidak lagi menggangu dan kerugian kepada pemilik" ungkapnya.

Ia menjelaskan mengingat ini adalah jalan negara, nanti pihaknya akan melakukan koordinasikan dengan PU provinsi. “Apakah PU provinsi yang mau masuk akan melakukan pengendalian ada anggarannya atau tidak. Tapi jika misalnya tidak ada, kami akan izin dengan PU provinsi atau pemprov agar cepat dirasakan pengendalian banjir di daerah yang masih terputus ini. Kami mohon izin untuk lebih cepat masuk karena masalahnya masyarakat itu tidak tau apakah jalan provinsi, jalan kota, ataupun jalan Negara. Biar masyarakat cepat menikmati hasil pembangunan, khususnya disini bisa lebih cepat kita melakukan pengendalian banjir," tuturnya.

Karena menurut Andi Harun tersisa di segmen ini saja di kawasan PM Noor ini. Dimana  simpang empat nya sudah dipenuhi, dan yang sungai mati dekat Masjid Babul Hafazhah serta simpang tiga Alaya juga sudah dibenahi, tinggal segmen tadi tersisa agar air nanti bisa membuang ke sungai Karang Mumus. 


"Sekali lagi kami mohon dukungan dari semua masyarakat agar PM Noor ini bisa benar-benar kita bebaskan dari banjir," tuturnya.

Kemudian Andi Harun meninjau pekerjaan normalisasi sungai atau peningkatan sungai alam Sempaja di Perumahan Rapak Benuang yang dikerjakan saat ini sepanjang 570 meter yang tersisa 1.137 meter. Dipekirakan untuk sisanya membutuhkan anggaran sekitar Rp 12 miliar. “Perlu saya sampaikan pekerjaan 1.137 meter tersebut tinggal bangunan fisik. Kalau saluran airnya sudah bisa jalan. Kalau sebelumnya gak bisa nyambung, airnya sekarang sudah bisa mengalir. Tapi tetap penting dibuat penurapan fisiknya. Untuk bertahan lama dan komplit pekerjaannya, kita harus menyelesaikan bangunan fisiknya,” katanya.

Ia mengatakan di sini perumahan Rapak Benuang (570 meter) saluran airnya sudah berfungsi hanya fisiknya yang masih kurang 1.137 meter. Dimana 800 meter ke arah Sungai Karang Mumus dan 337 meter dari arah hulu yang tembus jalan Perjuangan. “Insya Allah tahun depan kita akan selesaikan. Malah dengan turunnya kita ke lapangan, saya bisa melihat  Perumahan Rapak Benuang ini salah satu kontributor banjir adalah tidak nyambungnya drainase jalan poros Rapak Benuangnya. Kalau kita lihat kiri kanannya, sedimentasinya sudah sejajar dengan jalan. Tahun depan kita akan masuk melalui APBD kota,” ungkapnya.

Ia menyebutkan di perumahan Rapak Benuang ini selain sungai alamnya tadi, drainase di jalan porosnya perlu dilakukan normalisasi. 

Menurutnya jika di perumahan ini airnya lancar, bukan hanya masalah banjir di perumahan saja teratasi tapi di Sempaja Selatan pada umumnya juga terdampak.

“Insya Allah sebelum tahun depan berakhir semua pekerjaan di daerah perumahan ini sudah komplit,” pungkas Andi Harun yang mengakhiri tinjauan lapangan di titik pekerjaan normalisasi sungai PSI ke arah sungai Karang Mumus yang selama ini juga terdampak banjir.(DON/KMF-SMR)