TOP NEWS

Top

Gubernur Kaltim Instruksikan Warga Cukup di Rumah Aja Selama Sepekan

Gubernur Kaltim Instruksikan Warga Cukup di Rumah Aja Selama Sepekan

SAMARINDA - Gubernur Kaltim, Isran Noor menginstruksikan segenap warga di daerah ini untuk cukup berdiam diri dan tidak melakukan aktivitas apapun di luar rumah selama sepekan ke depan.

 

Instruksi ini berkaitan dengan angka kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terus melonjak naik di hampir semua daerah di Kaltim selama beberapa waktu belakangan.

 

Bahkan daerah yang aman seperti Mahakam Ulu (Mahulu) yang dulunya zona hijau saja kini mengalami peningkatan kasus. Tentunya ini tidak bisa dibiarkan dan perlu penanganan khusus dan serius.

 

"Tapi kita sekarang tidak bicara soal data-data kasus. Tetapi lebih kepada strategi untuk mengatasi ini semua, termasuk menekan angka kematian akibat Covid-19 menjadi di bawah 1, kalau perlu jadi 0. Saya kira kita perlu bersemedi di rumah, mungkin selama sepekan. Bersemedi dalam artian bukan untuk mencari ilmu, melainkan dengan berdiam diri di rumah dan menghindari kerumunan," kata Gubernur saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama sejumlah Forkopimda Kabupaten/Kota se-Kaltim secara virtual, Kamis (04/02) sore.

 

Selain bersemedi, Gubernur juga mengimbau kepada segenap jajaran Pemkab/Pemkot untuk memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya Covid-19 yang kini telah banyak menelan korban jiwa. Salah satunya dengan memasang iklan imbauan disertai gambar yang memperlihatkan sulitnya para pasien positif Covid-19 bernafas dan berjuang keras untuk bisa sembuh. Dengan begini, diharapkan agar masyarakat bisa taat dan patuh terhadap imbauan untuk melaksanakan protokol kesehatan.

 

"Saya juga instruksikan kepada segenap perusahaan di Kaltim untuk turut mendukung upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kan harga batu bara juga sudah membaik," timpalnya.

Diakui Isran, memang saat ini kapasitas ruang isolasi sudah semakin berkurang. Pemprov bersama jajaran terkait akan berupaya maksimal untuk tetap menyiapkan alternatif lain demi menambah kapasitas ruang isolasi. Berikut tenaga kesehatan (nakes).

 

"Tapi yang menjadi persoalan sekarang, bukan pada kapasitasnya. Tapi warga yang kebanyakan tidak mau diisolasi dan lebih memilih untuk isolasi mandiri," tukasnya.

 

Sementara Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto mengatakan penegakan protokol kesehatan harus dilkukan secara lebih masif hingga ke level terbawa dalam hal ini desa dan kelurahan. Bahkan kalau perlu, hingga ke tingkat RT. Pihaknya siap untuk membantu di lapangan dengan mengerahkan jajaran Babinsa.

 

"Bahkan kalau tenaga kesehatannya kurang, kita siap mengerahkan tenaga kesehatan di lingkungan militer. Paling tidak kita buat shift buat para tenaga kesehatan. Kemudian perlu juga dilakukan penyemprotan disinfektan secara masif dan rutin. Kita siapkan alat dan juga cairan disinfektan. Tapi yang paling utama kita imbau masyarakat untuk hindari kerumunan. Jangan sampai merasa aman hanya karena sekarang sudah ada vaksin," tandasnya.

 

Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak menambahkan, persoalan Covid-19 harus diselesaikan dari hulu ke hilir. Di bagian hulu, dengan mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Sementara di bagian hilir, dengan memaksimalkan pembentukan Satgas serta memperbanyak kegiatan operasi yustisi untuk memberikan efek jera bagi masyarakat.

 

"Dan yang lebih penting lagi adalah kesadaran masyarakat yng sudah postif Covid-19 untuk melakukan isolasi. Kecenderungan selama ini sudah positif tapi tidak mau isolasi. Akhirnya terjangkit ke keluarganya," ungkapnya.

 

Sementara segenap perwakilan Pemkab/Pemkot se-Kaltim menyatakan siap untuk melakukan gerakan bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Termasuk untuk Pemkot Samarinda sendiri yang dalam Rakor Virtual tersebut diwakili Asisten I Tejo Sutarnoto didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Ismed Kusasih, Kepala Badan Kesbangpol Sucipto Wasis, Kepala Satpol PP Muhammad Darham, perwakilan unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta perwakilan Polresta Samarinda.

 

"Kalau di Samarinda, sejak 3 Februari 2021 kemarin, kami sudah terbitkan Surat Edaran Wali Kota Samarinda tentang pembatasan aktivitas warga hingga jam 20.00 WITA malam. Kemudian operasi yustisi juga akan terus kami tingkatkan karena memang Samarinda menjadi jalur utama mobilitas warga sekitar baik Kukar, Kubar, maupun Bontang, dan Kutim. Pada intinya, Pemkot Samarinda siap untuk melakukan gerakan bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tegas Tejo mewakili Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang. (her/Cha/kmf-smd)