04 Februari 2021
6080
Gubernur Kaltim Instruksikan Warga Cukup di Rumah Aja Selama Sepekan

SAMARINDA - Gubernur Kaltim, Isran Noor menginstruksikan segenap warga di
daerah ini untuk cukup berdiam diri dan tidak melakukan aktivitas apapun di
luar rumah selama sepekan ke depan.
Instruksi ini berkaitan dengan angka kasus Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) yang terus melonjak naik di hampir semua daerah di Kaltim selama
beberapa waktu belakangan.
Bahkan daerah yang aman seperti Mahakam Ulu (Mahulu) yang dulunya zona
hijau saja kini mengalami peningkatan kasus. Tentunya ini tidak bisa dibiarkan
dan perlu penanganan khusus dan serius.
"Tapi kita sekarang tidak bicara soal data-data kasus. Tetapi lebih
kepada strategi untuk mengatasi ini semua, termasuk menekan angka kematian akibat
Covid-19 menjadi di bawah 1, kalau perlu jadi 0. Saya kira kita perlu bersemedi
di rumah, mungkin selama sepekan. Bersemedi dalam artian bukan untuk mencari
ilmu, melainkan dengan
berdiam diri di rumah dan menghindari kerumunan," kata Gubernur saat memimpin
Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama
sejumlah Forkopimda Kabupaten/Kota se-Kaltim secara virtual, Kamis (04/02)
sore.
Selain bersemedi, Gubernur juga mengimbau kepada segenap jajaran
Pemkab/Pemkot untuk memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya
Covid-19 yang kini telah banyak menelan korban jiwa. Salah satunya dengan
memasang iklan imbauan disertai gambar yang memperlihatkan sulitnya para pasien
positif Covid-19 bernafas dan berjuang keras untuk bisa sembuh. Dengan begini,
diharapkan agar masyarakat bisa taat dan patuh terhadap imbauan untuk
melaksanakan protokol kesehatan.
"Saya juga instruksikan kepada segenap perusahaan di Kaltim untuk
turut mendukung upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kan harga batu bara juga sudah
membaik," timpalnya.
Diakui Isran, memang saat ini kapasitas ruang isolasi sudah semakin
berkurang. Pemprov bersama jajaran terkait akan berupaya maksimal untuk tetap
menyiapkan alternatif lain demi menambah kapasitas ruang isolasi. Berikut
tenaga kesehatan (nakes).
"Tapi yang menjadi persoalan sekarang, bukan pada kapasitasnya. Tapi
warga yang kebanyakan tidak mau diisolasi dan lebih memilih untuk isolasi
mandiri," tukasnya.
Sementara Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto mengatakan
penegakan protokol kesehatan harus dilkukan secara lebih masif hingga ke level
terbawa dalam hal ini desa dan kelurahan. Bahkan kalau perlu, hingga ke tingkat
RT. Pihaknya siap untuk membantu di lapangan dengan mengerahkan jajaran Babinsa.
"Bahkan kalau tenaga kesehatannya kurang, kita siap mengerahkan
tenaga kesehatan di lingkungan militer. Paling tidak kita buat shift buat para
tenaga kesehatan. Kemudian perlu juga dilakukan penyemprotan disinfektan secara
masif dan rutin. Kita siapkan alat dan juga cairan disinfektan. Tapi yang
paling utama kita imbau masyarakat untuk hindari kerumunan. Jangan sampai
merasa aman hanya karena sekarang sudah ada vaksin," tandasnya.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak menambahkan, persoalan
Covid-19 harus diselesaikan dari hulu ke hilir. Di bagian hulu, dengan
mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Sementara di bagian hilir, dengan memaksimalkan pembentukan
Satgas serta memperbanyak kegiatan
operasi yustisi untuk memberikan efek jera bagi masyarakat.
"Dan yang lebih penting lagi adalah kesadaran masyarakat yng sudah
postif Covid-19 untuk melakukan isolasi. Kecenderungan selama ini sudah positif
tapi tidak mau isolasi. Akhirnya terjangkit ke keluarganya," ungkapnya.
Sementara segenap perwakilan Pemkab/Pemkot se-Kaltim menyatakan siap
untuk melakukan gerakan bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Termasuk untuk Pemkot Samarinda sendiri yang dalam Rakor Virtual tersebut
diwakili Asisten I Tejo Sutarnoto didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Ismed
Kusasih, Kepala Badan Kesbangpol Sucipto Wasis, Kepala Satpol PP Muhammad
Darham, perwakilan unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta
perwakilan Polresta Samarinda.
"Kalau di Samarinda, sejak 3 Februari 2021 kemarin, kami sudah
terbitkan Surat Edaran Wali Kota Samarinda tentang pembatasan aktivitas warga
hingga jam 20.00 WITA malam. Kemudian operasi yustisi juga akan terus kami
tingkatkan karena memang Samarinda menjadi jalur utama mobilitas warga sekitar
baik Kukar, Kubar, maupun Bontang, dan Kutim. Pada intinya, Pemkot Samarinda
siap untuk melakukan gerakan bersama memutus mata rantai penyebaran
Covid-19," tegas Tejo mewakili Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang.
(her/Cha/kmf-smd)