TOP NEWS

Top

Jadi Keynote Speaker, Wali Kota Sebut Organisasi IMM Patut Dibanggakan

Jadi Keynote Speaker, Wali Kota Sebut Organisasi IMM Patut Dibanggakan

SAMARINDA. DISKOMINFONEWS – Memulai menjadi kader di Tapak Suci Putra Muhammadiyah dan mulai mengenal IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) sebelum akhirnya berubah menjadi IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah), juga sempat menjadi Ketua IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Kota Ujung Pandang yang saat ini berubah menjadi Kota Makassar.

Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun saat menjadi Keynote Speaker dalam acara IMM Talk dan Musyawarah Cabang Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Samarinda di Aula Gedung E Kampus I Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Jumat (26/11/2021) tadi malam.

Lebih lanjut, Andi Harun sedikit mengulas bibit pikiran Profesor Dr Kuntowijoyo M.A tentang dinamika sejarah Islam yang menurutnya sangat terkontekstualisasi terhadap tema yang diangkat pada acara IMM Talk yakni Aktualisasi Kepemimpinan IMM, Karya Nyata Membangun Kota Pusat Peradaban.

“Sebuah organisasi yang ikut membuat sejarah peradaban, maka ada 3 ciri organisasi yang memiliki platform organisasi yang akan melakukan pembentukan peradaban itu, pertama organisasi itu memiliki konsep, kedua memiliki kompetensi dan yang ketika memiliki koneksi,” ungkapnya.


Hal tersebut sambung Wali Kota, ditegaskan oleh seorang penulis dari Harvard University bernama Rosabeth Moss Kanter didalam bukunya dikatakan semua organisasi akan muncul sebagai pembentuk peradaban setidak – tidaknya memiliki 3 ciri tadi. 

Dari pemikiran itu Andi Harun mulai menghubungkan pikiran – pikiran Kuntowijoyo seorang aktifis Muhammadiyah yang sangat aktif dan produktif dalam pikiran – pikirannya dijelaskan bahwa Kuntowijoyo pernah memberikan nasihat kepada IMM, yang pertama IMM harus menjadi organisasi yang melakukan diversifikasi, kedua IMM harus menjadi organisasi yang melakukan prolificacy.

“Pikiran – pikiran pak Kunto ini lahir dari perspektif beliau yang melihat gerakan pembaharuan yang dilakukan IMM sejak berdirinya hingga sekarang apalagi saat kenyataan hasrat pergerakan kaum muda hari ini cenderung tidak mau berorganisasi karena organisasi itu birokratis, lambat merespon persoalan – persoalan sosial kemudian dihabiskan waktu dari musyawarah ke musyawarah, rapat ke rapat sehingga organisasi formal termasuk organisasi IMM itu mengalami defisit minat dari kaum muda,” ujarnya.

Wali Kota juga mengatakan kepada mahasiswa UMKT bahwa organisasi yang mereka miliki itu patut dibanggakan, karena menurut organisasi tersebut hebat dengan membuktikan mampu membentuk kader – kader potensial tidak hanya di Kota Samarinda tetapi diberbagai wilayah Indonesia. (FER/DON/KMF-SMD)