TOP NEWS

Top

Hadiri Talk Show Puncak Harganas Secara Virtual, Ketua TP PKK Samarinda Ingatkan Peran Kelurga Cegah Stunting

Hadiri Talk Show Puncak Harganas Secara Virtual, Ketua TP PKK Samarinda Ingatkan Peran Kelurga Cegah Stunting

SAMARINDA.KOMINFONEWS Ketua TP (Tim Penggerak) PKK Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun ikut hadir dalam puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke XXVIII, yang digelar secara virtual, Jumat (30/7/2021) siang.

Adapun puncak peringatan Harganas kali ini mengangkat tema Perkuat Peran Keluarga untuk Melahirkan Generasi Berkualitas Keluarga Keren Cegah Stunting.

“Karena saat ini keluarga miliki peran penting dan signifikan dalam mencegah maupun penanggulangan stunting. Karena masalah gizi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga,” kata Istri dari Wali Kota Samarinda Andi Harun ini ketika ditemui diruang Commad Center gedung Balaikota.


Ia menjelaskan, jika pihaknya terus bergerak untuk mendukung program pembangunan mulai Pemerintah Pusat, Daerah hingga Kabupaten/Kota dalam program peningkatan kesejahteraan, ekonomi, pendidikan dan kesehatan keluarga terutama dalam mencegah stunting.

“Dalam program stunting ini semoga peran TP-PKK  Samarinda bisa ikut menekan jumlah angka stunting yang menyebabkan pertumbuhan anak tidak baik akibat kekurangan gizi,” harapnya.

Sementara dalam kesempatan itu juga digelar talk show yang dipandu langsung oleh dr Rudy Agus Riyanto. Dimana ia menjelaskan yang dimaksud dengan stunting adalah dimana kondisi gagal pertumbuhan pada anak atau pertumbuhan tubuh anak dan otak, akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.


“Lingkungan bisa menjadi faktor dalam menyebabkan perawakan pendek, antara lain status gizi ibundanya, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan dan angka kejadian infeksi diawal kehidupan seorang anak,” ungkapnya.

Selain itu tambah dia, faktor lingkungan juga disebabkan oleh genetik dan hormonal. Akan tetapi sebagai besar perawakan pendek disebabkan malnutrisi. Sehingga kondisi anak bisa lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. (FAN/CHA/KMF-SMD)