11 April 2021
4945
Dikomando Andi Harun, Studi Komparatif Penanganan Genangan hingga Revitalisasi Citra Niaga di Bali

SAMARINDA . KOMINFONEWS- Berbagai upaya dilakukan Wali Kota
Samarinda Dr H Andi Harun untuk membenahi berbagai persoalan di Kota Samarinda termasuk
revitalisasi Citra Niaga dengan melakukan studi komparatif ke Pemkot Denpasar,
Provinsi Bali hingga menemui arsitek Internasional yang membangun Citra Niaga
Antonio Ismael Risianto baru-baru ini.
Kunjungan studi komparatif ini langsung dipimpin Wali Kota
Samarinda didampingi Sekda Kota Samarinda Dr H Sugeng Chairuddin, kepala
Bappeda Samarinda Ananta Fathurazzi, kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus
Satyawan.
Andi Harun mengatakan beberapa agenda kegiatan kota yang
menjadi prioritas pembangunan di antaranya
penanganan banjir, penyediaan ruang-ruang terbuka publik, konektivitas dan
aksesibilitas wilayah, pengimplementasian bangunan hijau yang ramah lingkungan
dalam mewujudkan Samarinda sebagai kota pusat peradaban yang berketahanan
iklim.
Dalam pertemuan di ruang praja utama kantor Wali Kota
Denpasar, Sugeng juga menjelaskan mengapa memilih Denpasar.
“Samarinda memiliki kemiripan, walaupun dari luas jauh
sekali. Samarinda luasnya 717,4 kilometer persegi, sedang Denpasar luasnya
127,98 kilometer persegi,” ucap Sugeng dihadapan Asisten II Setkot Denpasar
Anak Agung Gede Risnawan yang menerima rombongan Pemkot Samarinda.
Utamanya lanjut Sugeng bagaimana permasalahan lingkungan,
sampah, pembangunan berwawasan lingkungan hingga penanganan genangan air di
kota.
“Kami ingin menggali permasalahan kota Denpasar yang secara
infrastruktur mirip Samarinda,” kata Sugeng.
Pun masalah genangan air, lanjutnya, perlu belajar banyak
menyelesaikan masalah saluran yang ada di dalam kota.
“Bagaimana Denpasar menangani genangan karena hujan turun
dengan intensitas tinggi. Kita akan mengadopsi pengalaman bagi penanganan
genangan di Kota Samarinda,” terang Sugeng.
Terkait penanganan genangan, Sekretaris Dinas PUPR Denpasar I
Gusti Ngurah Sanjaya mengatakan Kota Denpasar ini warisan kabupaten Badung,
dimana sistem drainase sudah mentok. ”Yang
kita lakukan pengendalian dengan melakukan rekayasa. Dalam pengendalian dapat bantuan dari Pusat melalui Balai
Wilayah Sungai,” katanya.
Ia menyebutkan permasalahannya hampir sama, yaitu masalah
persampahan. “Kita sedang bertempur mindset masyarakat. Sebagian besar genangan
di Denpasar tersumbatnya gorong-gorong akibat sampah. Kita sudah koordinasikan dengan DLH. Dari 216 titik genangan tinggal 4 titik
genangan tahun 2020,” bebernya.
Tak cukup dengan Pemkot Denpasar, kemudian di tempat berbeda
dilakukan pertemuan dengan Antonio Ismael tentang Revitalisasi Citra Niaga yang
akan ditangani kembali Antonio.
Andi Harun sendiri begitu semangat terkait revitalisasi ini,
bahkan memberi istilah Reinkarnasi Citra Niaga Part II.
“Kita akan bentuk tim dan minggu depan harus sudah jalan.
Timnya bukan hanya dari Pemkot, tapi terlibat langsung pak Antonio bersama
rekannya. Saya akan tongkrongi tim ini,” tegas Andi Harun.(DON/KMF-SMD)