30 Juni 2020
4736
Audiensi Dengan Walikota Samarinda, Komunitas Wedding EO Komitmen Protokol Kesehatan

SAMARINDA. Komunitas Event Organizer salah satu usaha yang terpukul di masa pandemi Covid-19, kini mulai mendapat angin segar dan menyatakan komitmen menerapkan protokol kesehatan dalam setiap event. Hal ini terungkap dalam audiensi Walikota Samarinda Syaharie Jaang dengan Komunitas WEO di ruang VIP Rumah Jabatan Walikota, Senin (29/06).
Sebelumnya Walikota juga menerima audiensi Organisasi Perkumpulan Penyelenggara Jasa Indonesia (PPJI). Dalam kesempatan itu, ia didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kusasih, Kadiskominfo Aji Syarif Hidayatullah, Kadis Pariwisata I Gusti Ayu Sulistiani dan Kadis Perindustrian Muhammad Faisal.
“Saya sebagai Ketua Gugus Tugas Kota Samarinda bisa memberikan rekomendasi berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan BPBD Kota Samarinda. Memang memasuki fase relaksasi yang ketiga menuju New Normal ini rencananya Pemkot Samarinda memberikan rekomendasi beberapa hal yang menyangkut keramaian akan kembali dibuka dengan tetap memenuhi standar protokol kesehatan,” ucap Walikota Samarinda dua periode ini.
Nanti lanjutnya, Dinkes Kota Samarinda akan mengeluarkan edaran yang ditandatanganinya.
“Yang jelas hanya untuk pendidikan kita mengacu aturan dari Pusat. Seperti bidang pariwisata yang beberapa waktu lalu juga secara resmi kami buka kembali,” katanya.
Bahkan bebernya untuk menggairahkan sektor pariwisata dirinya menginstruksikan kepada OPD, Camat dan Lurah untuk mengadakan kegiatan seperti Family Gatering di sekitar kota Samarinda saja.
“Hal ini untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa tempat-tempat destinasi wisata di Kota Samarinda sudah dibuka kembali. Untuk bidang ekonomi kami juga menginstruksikan OPD, Camat, Lurah untuk membuat Gerakan Belanja di tarung tetangga dengan tujuan biar kita juga ikut peduli dengan warung yang kecil di sekitar tempat tinggal kita,” jelas Jaang.
Ditambahkannya catatan atau data tamu yang datang saat ini sangat penting untuk menjaga kebaikan bersama.
“Jadi bila dulu kita datang ke resepsi pernikahan sekedar mengisi buku tamu untuk formalitas sekarang bisa lebih harus lengkap dengan nomor telponnya. Tujuannya, supaya bila mana nanti terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan instansi terkait akan cepat mudah mentracking datanya,” katanya.
Nanti sebut Jaang, Diskominfo Kota Samarinda akan membuat sistem dan penerapannya seperti apa.
“Karena namanya resepsi pernikahan itu tamunya datang dari mana saja dan terkadang banyak orang yang tidak jujur dengan riwayat perjalanan,” tambahnya.
Ismed juga menjelaskan Kota Samarinda sudah melewati dua fase relaksasi sebelumnya.
“Dalam perjalanan itu kami sudah mengamati, Insya Allah kita siap memasuki fase ketiga sebelum menuju New Normal,” tegasnya.
Sehubungan dengan adanya pencabutan maklumat keramaian dari Kapolri, maka di daerah juga akan menyesuaikan dengan situasi yang ada.
“Tetapi kalaupun nanti kita sudah memberikan rekomendasi kegiatan-kegiatan keramaian, harap selalu koordinasi dengan instansi terkait. Simulasi silahkan, nanti kami mewakili Pemkot Samarinda juga akan datang melihat seperti apa persiapannya kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang. Karena kalau yang namanya acara resepsi pernikahan itu luas tamunya bukan saja dari Samarinda saja, melainkan sanak keluarga yang di luar kota bahkan relasi bisa juga datang,” katanya.
Menurutnya benar sampai saat ini Kota Samarinda bisa dibilang relatif aman. Tetapi seperti diketahui vaksin untuk Covid-19 sendiri belum ditemukan, sehingga masih mungkin terjadi kasus-kasus baru.
“Pesan saya kepada penyelenggara hal-hal yang mendasar sendiri juga tidak boleh diabaikan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, sampai cuci tangan protokol kesehatan yang sangat baku dan wajib dilaksanakan juga kapasitas gedung tempat acara juga harus diperhitungkan. Mungkin WEO bisa menyesuaikan SOP yang sudah dibuat. Insya Allah mulai 1 Juli 2020 mendatang kami akan merekomendasi membuka beberapa tempat-tempat keramaian ataupun acara,” terang Ismed.
Sementara itu Kadiskominfo Kota Samarinda sangat mendukung dengan membuatkan Aplikasi System untuk data absensi tamu yang datang supaya bisa dijadikan data untuk instansi terkait.
“Memang keberhasilan penekanan Covid-19 di Kota Tepian adalah kekompakan tim Gugus Tugas Kota Samarinda yang diketuai Bapak Walikota. Diskominfo juga ikut berperan aktif melalui 112 untuk memudahkan tracking pasien Covid-19 di Kota Samarinda. Jadi kami siap membuatkan aplikasi untuk tamu undangan resepsi pernikahan supaya memudahkan pencarian tracking data. Teknisnya nanti akan kami koordinasikan dengan Dinkes Kota Samarinda,” papar Aji.
Michael mewakili Komunitas Wedding Organizer menjelaskan siap mengikuti SOP Pemerintah demi keamanan bersama.
“Kami berencana mengadakan agenda pelaksanaan simulasi pernikahan (05/07) di Harris Hotel dengan menggunakan protokol kesehatan yang dikirim dari komunitas Wedding Organizer Pusat dan bisa disesuaikan dengan SOP di Kota Samarinda,” ungkapnya.
Memang sebutnya dari SOP Pusat beda pelaksanaan, beda gedung pun itu sangat berpengaruh untuk mengatur protokol kesehatan yang telah dianjurkan.
“Sebenarnya kami sebagai WEO juga masih was-was dalam artian karena belum ada izin dan surat edaran Pemerintah, malah bikin kami takut seperti distop pada waktu kegiatan berlangsung dari instansi terkait. Berikutnya juga masalah tamu undangan masih was-was karena belum ada edaran dari Pemerintah tentang masalah acara resepsi pernikahan, sehingga kami siap menunggu arahan Pemerintah,” tutupnya. (bay/don/kmf-smd)