SAMARINDA. Kebutuhan daging ayam di kalangan masyarakat Kota Samarinda cukup banyak. Keamanan, kesehatan, keutuhan dan kehalalan (ASUH) daging ayam tentu menjadi perhatian konsumen. Hal ini dipengaruhi oleh proses penyembelihan dan perlakuan ayam di pemotongan. Oleh karena itu, Walikota Samarinda Syaharie Jaang baru-baru ini melakukan kunjungan ke Rumah Pemotongan Unggas (RPU) di Tanah Merah di luar jadwal keprotokolan.
"Kami menghimbau agar pemotongan unggas, apakah itu ayam maupun bebek dilakukan di RPU. Selain pemotongan sesuai prosedur, soal higienisnya selalu dipantau Dinas Pertanian selaku OPD teknis," ucap Jaang dalam kunjungan yang didampingi Kepala Dinas Pertanian Ary Yasir Pilipus, Kepala Bappeda Ananta Fathurrazi, Kepala Dinas Kominfo Aji Syarif Hidayatullah dan Kepala Dinas Perdagangan Marnabas Patiroy.
Tidak hanya itu, kehadiran RPU menurut Jaang juga memberi kontribusi terhadap PAD Kota sampai dengan Rp. 500-an juta/tahun. "RPU ini dikelola oleh KUB Unggas Permata dibawah koordinasi Dinas Pertanian. Tiap harinya memotong 400-500 ekor dengan retribusi Rp. 110 per ekor," timpal Ary menjelaskan.
Kembali ke Jaang bahwa Pemkot akan membuat lagi RPU yang lebih representatif dan kapasitas lebih besar lagi dari yang ada. "Masterplan sudah ada. Insya Allah tahun depan bisa dimulai pekerjaannya," terang Jaang. Dari RPU, Jaang dan rombongan melanjutkan meninjau rumah pemotongan sapi yang lokasinya bersebelahan.(kmf2)
Penulis/Editor: Doni