TOP NEWS

Top

Sugeng: Atasi Spekulan, Pemkot Harus Action

Sugeng: Atasi Spekulan, Pemkot Harus Action

SAMARINDA. Keseriusan menjaga inflasi Kota Samarinda, kembali digelar Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda Tahun 2019 Triwulan II (19/7) di Aula Rujab Walikota Samarinda dirangkai dengan perpisahan Muhammad Nur, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim–Kaltara sebagai anggota TPID yang segera mutasi tugas ke Departemen Komunikasi Kantor Pusat BI Jakarta.

"Yang penting TPID bisa membantu masyarakat seperti yang heboh kemarin kenaikan bawang putih," ucap Walikota Samarinda Syaharie Jaang yang menyempatkan hadir setelah pelantikan Kepala Sekolah SD dan SMP di SMPN 38 Jl Jakarta.

Jaang mengatakan Pemkot Samarinda siap mendukung dengan kebijakannya mengatasi gejolak inflasi. 

"Kalau dulu kan panen raya itu identik dengan padi, nah sekarang bagaimana kalau panen raya itu diganti seperti panen raya cabe, tomat dan lainnya, sehingga paling tidak bisa membantu masyarakat yang diawali dari RT, Lurah, Camat, Kepala OPD, Sekda dengan menanam sedikitnya di pekarangan rumahnya. Sehingga program itu bisa disosialisasikan sampai ke masyarakat luas,” terang Jaang.  

Sementara dari laporan Bulog, Pertamina sampai saat ini tidak ada kendala karena sampai sekarang stoknya masih aman.“Alhamdulillah inflasi Kota Samarinda masih jauh dibanding pusat. Dan perlu diketahui ini mulai masuk musim kemarau sehingga perlu diantisipasi karena pasokan bahan pokok Kota Samarinda juga banyak dipasok dari Jawa Timur dan Sulawesi," jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Sugeng Chairuddin.

Menurut Sugeng Samarinda memang berbeda dengan daerah lain tetapi terus  mempelajari dari tahun ke tahun mulai dari bulan Ramadhan, Lebaran, Natal salah satunya pedagang memanfaatkan situasi tersebut, sehingga harga bisa melambung. 

"Kita harus persiapkan agar upaya penanganannya bisa terealissi di lapangan. Pemkot Samarinda mengupayakan perubahan _mindset_ bahwa bahan pokok yang ada ini tidak selamanya harus ada paling tidak membuat para spekulan berpikir kalau mau menimbun,” jelas Sugeng.

Berikutnya beber Sugeng untuk mengatasi spekulan Pemkot Samarinda harus action. 

“Seperti bawang putih kemarin kita panggil distributor supaya menjual ke Pemerintah bagaimana caranya kita punya PDPAU dan Alhamdulillah berhasil setelah itu harga di pasaran berangsur turun,” ujarnya.

Sementara itu Muhammad Nur menutup rakor dengan harapan supaya inflasi di Samarinda tetap stabil sebagai Ibukota Provinsi. 

“Dan perlu diketahui untuk daerah Kalimantan, inflasi di Kaltim paling terendah dibandinkan Kalimantan lainnya,” tutupnya didepan perwakilan Bulog, BPS, Pertamina dan undangan terkait. (kmf5)

Penulis: Afdani -- Editor: Doni