TOP NEWS

Top

Buka-Bukaan Soal Penempatan Eks Tenaga Kependidikan

Buka-Bukaan Soal Penempatan Eks Tenaga Kependidikan

SAMARINDA. Akhirnya walikota Samarinda Syaharie Jaang buka-bukaan soal penempatan para jebolan di lingkungan kependidikan maupun tenaga kesehatan yang tidak ditempatkan di jabatan atau OPD terkait.

“Pertama kami sampaikan bahwa mutasi itu hal biasa dan lumrah di setiap organisasi apapun. Sekarang ini tidak gampang untuk menempatkan jabatan yang kosong maupun mengangkat yang promosi. Kita harus meminta persetujuan dengan Komisi ASN, bisa memakan waktu 2-3 bulan. Tidak gampang, bahkan untuk eselon II kita juga melakukan test, ada juga yang tidak memenuhi syarat saat tes,” kata Jaang saat memberikan sambutannya pada pelantikan Pejabat yang dirangkai Apel Hardiknas di lapangan SDN 001 Palaran, Kamis (2/5).

Jaang mengakui tidak sedikit mereka orang yang berlatar belakang kependidikan, baik mantan guru, kepala sekolah maupun dinas pendidikan mendapat jabatan di luar dinas pendidikan.

“Coba diinventarisir di pemkot ini, tidak sedikit. Seperti Pak Ibnu Araby sekarang Kepala Dinas Koperasi, beliau memiliki sekolah swasta, Pak Ridwan Tassa juga mantan kepala sekolah, ada Pak Akhmad Ramli, Adriani, Sucipto Wasis, Erham Yusuf, Ary Yasir, Toni, juga Pak Endang Liansyah dosen berprestasi dan Pak Faisal juga dosen. Belum lagi yang di eselon III dan IV,” ungkap Jaang.

Sama juga dengan para tenaga kesehatan yang mayoritas dokter. “Ada dokter yang menjadi kepala Bidang di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB. Kalau mereka hanya berkarir di Dinas Kesehatan, Pak Rustam mungkin 20 tahun ke depan baru bisa jadi kepala dinas menggantikan Bu Nina yang sekarang menjadi staf Ahli,” ungkap Jaang. 

Namun Jaang bersyukur ini direspon dengan baik dan dijawab kinerja yang baik. “Memang banyak kritikan ke kami. Ada yang ngomong, zaman saya orang pendidikan banyak yang jadi lurah. Yang jadi lurah maupun camat tidak harus dari APDN atau STPDN. Buktinya Pak Fahmi, Pak Syamsu Alam, Pak Ansarullah yang sudah pensiun, mereka bisa menunjukkan prestasi, begitu pula pak Suwarso. Tujuannya supaya ada persaingan ketat, dan saya ingin membuat kolaborasi di struktural pemerintahan menjadi kekuatan bagi kita. Intinya laksanakan tugas dengan baik dimanapun ditugaskan,” tegasnya.(kmf2)