TOP NEWS

Top

Pemkot Bakal Punya Aplikasi Tanggap Darurat

Pemkot Bakal Punya Aplikasi Tanggap Darurat

SAMARINDA. Pemkot Samarinda bakal mengembangkan aplikasi solusi tanggap darurat berbasis mobile. Jika tak ada aral melintang aplikasi ini akan di-launching pada Juli mendatang oleh Walikota.

Demikian disampaikan kepala Dinas Komunikasi dan Informatika kota Samarinda Aji Syarif Hidayatullah, ketika membuka musyawarah Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) 01, di aula gedung serba guna DPPKN, jalan Perjuangan, Minggu (28/4) siang.

"Pastinya teman-teman yang tergabung dalam organisasi RAPI bakal terlibat dalam aplikasi tanggap darurat nanti karena memang keberadaan RAPI sangat membantu dalam akses penyampaian komunikasi lewat radio," ungkap Kadis Kominfo Samarinda ini dalam pidatonya.

Dayat begitu ia disapa menjelaskan, keberadaan aplikasi tanggap darurat  nanti mampu mengirimkan informasi secara cepat ketika keadaan darurat bencana melalui no telpon 122 yang telah ditentukan untuk memastikan kondisi keselamatan. Baik itu bencana kebakaran, longsor maupun kejadian yang membutuhkan pihak keamanan untuk turun langsung ke lapangan.

"Jadi kalau misal ada bencana kebakaran warga tak perlu lagi mencari no telpon pemadam kebakaran, hanya cukup menekan no telpon 122 tanpa pulsa maka si penelpon akan langsung terhubung dengan operator yang berada di command center untuk langsung mengirim petugas ke lapangan," terang Dayat.

Bahkan sebut Dayat kelebihannya operator nantinya juga bisa melihat langsung kejadian bencana lewat video wall yang ada di command center lalu menyambungkan komunikasi ke radio frekuensi.

Oleh itu tambah dia, kendati sudah ada kemajuan teknologi lewat saluran telpon, tetapi pemanfaatan radio tidak bisa ditinggal begitu saja. Karena lewat saluran radio, informasi dan komunikasi bisa lebih luas diterima ke sesama pengguna.

Sehingga keberadaan RAPI disini tetap memberikan manfaat yang besar ketika mampu bersinergi dan membantu tugas institusi dan lembaga pemerintah, seperti kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Badan Penanggulangan Bencana.(kmf4)

Penulis: Ahmad Haidir