TOP NEWS

Top

Naik Perahu, Sugeng Bagikan Nasi Bungkus Ke Korban Banjir

Naik Perahu, Sugeng Bagikan Nasi Bungkus Ke Korban Banjir

SAMARINDA. Selama 3 hari beturut, mewakili Walikota Samarinda, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Sugeng Chairuddin meninjau langsung korban banjir. Kali ini menggunakan perahu karet membagikan langsung nasi bungkus kepada warga korban banjir dari rumah ke rumah.

Bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) diantaranya Dandim M Bahrodin, Sugeng meninjau kawasan yang masih tinggi genangannya sekaligus membagikan nasi bungkus, salah satunya di dalam Perumahan Griya Mukti. 


"Kita Pemerintah Kota bersama Forkompinda terus melakukan upaya-upaya tanggap darurat. Baik dari jajaran Pemkot mulai dari BPBD, Dishub, Satpol PP, Pasukan Damkar didukung relawan. Begitu pula dari kepolisian dan TNI begitu besar juga dukungannya, terima kasih atas supportnya," ucap Sugeng seusai kunjungan, Senin (10/6).

Sugeng menyebut Pemkot Samarinda telah menyiapkan dana on call atau dana  siap pakai yang akan dikeluarkan jika ada pernyataan darurat atau kejadian tidak terduga. Dana ini telah disiapkan Rp 2 miliar.

"Ya digunakan terutama untuk paket makan dan kesehatan. Nanti sisanya untuk para korban pasca banjir. Biasanya kan ditetapkan seminggu dulu untuk darurat," tegas Sugeng.

Ia menjamin bagi para korban yang memiliki penyakit tertentu akan dilayanani di posko kesehatan. Bahkan menurut laporan, saat ini sudah ada petugas kesehatan yang menjemput para warga dari rumahnya.

"Ya mereka turun dari rumah ke rumah, kalau ada yang sakit langsung dibawa ke posko atau dirujuk ke rumah sakit. Tapi untuk persediaan obat sudah disediakan juga di posko," urainya.

Sugeng menambahkan saat ini masih dibutuhkan sejumlah perahu khususnya untuk mendistribusikan konsumsi kepada warga yang terkena dampak. 

"Ya memang dibutuhkan banyak perahu agar penyaluran konsumsi bisa cepat. Apalagi saat ini kondisinya listrik padam, sehingga petugas agak kesusahan untuk mengevakuasi, siapa tahu masih ada yang ketinggalan. Jadi memang masih banyak dibutuhkan, utamanya transportasi untuk penyalurkan bahan konsumsi masyarakat," jelasnya.(kmf9)

Penulis: Hendry --Editor: Doni