TOP NEWS

Top

Jaang Harap Formasi Guru PAUD Bisa Masuk Dalam Undang Undang

Jaang Harap Formasi Guru PAUD Bisa Masuk Dalam Undang Undang

SAMARINDA. Walikota Samarinda Syaharie Jaang hadir dalam Kegiatan peningkatan kapasitas implementasi kurikulum 2013.  Acara yang berlangsung selama dua hari ini, sejak Rabu dan berakhir Jumat (10-12/4) nanti dihadiri seluruh kepala sekolah dan guru PAUD se-Samarinda. 

Kegiatan sendiri berlangsung di Gedung Education Center, Jalan PM Noor, Samarinda dan dihadiri langsung Direktur Jenderal Pembinaan PAUD Kemendikbud, Muhammad Hasbi serta Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Syaifudian.

Dalam sambutannya Walikota Samarinda Syajarie Jaang, berharap formasi guru PAUD bisa masuk dalam undang-undang. Sehingga kewajiban dan haknya setara dengan tenaga guru profesional.

“Harapannya bisa menjadi perhatian pemerintah pusat agar mereka ini dimasukan dalam UU terkait hak dan kewajiban,” tekan Jaang.

Karena sambung Walikota, untuk menuju keberhasilan peningkatan kapasitas kurikulum 2013, tentunya diperlukan peranan kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik.

Sehingga dengan penerapan implementasi kurikulum 2013 diharapkan guru dan tenaga pendidik mempersiapkan peserta didik sumber daya manusia yang handal.

Sementera, Dirjen Kemendikbud Muhammad Habsi menuturkan latar belakang kegiatan yang sudah masuk tahun kelima, agar semua kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik bisa terampil dalam prakteknya.

“Kami bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas guru dalam penguasaan kurikulum 2013. Contohnya membuat alat mainan edukatif dari bahan bekas,” ucap Hasbi dalam sambutannya.

Untuk itu diperlukan peranan Pemerintah Kabupaten/Kota agar memaksimalkan setiap desa memiliki satu PAUD.

“Inilah yang perlu kami dorong dan sinergitas dengan pemerintah,” imbuhnya.

Kemudian ditambahkan pula, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Syaifudian mengatakan untuk meningkatkan mutu PAUD harus diimbangi dengan kualitas tenaga pendidiknya.

“Kalau kita ingin guru yang bermutu tetapi tidak diimbangi dengan kesejahteraannya yang minimal tentu sangat sulit, makannya diperlukan kesukarelaan,” tambah Hetifah.

Dia pun berkeinginan kedepannya guru-guru yang ada saat ini berprofesional dan menjadi andalan.

“Misalnya memberikan kesempatan mereka untuk memiliki sertifikasi dan pengakuan keberadaannya,” jelas Hetifah.(KMF4)

Penulis: Ahmad Haidir