SAMARINDA.KOMINFONEWS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda kembali merilis aplikasi yang berkaitan dengan data informasi kesehatan masyarakat. Aplikasi ini diberi nama Si Irama yang merupakan akronim dari Sistem Informasi Terintegrasi Pelaporan Data Kesehatan Masyarakat. Jumat (9/10/2021) pagi, aplikasi tersebut di-launching oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Sekretariat Kota Samarinda Ridwan Tassa di Ruang Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda disaksikan secara virtual oleh seluruh pimpinan Puskesmas yang ada di Kota Samarinda.

Kepala Dinkes Kota Samarinda, dr Ismid Kusasih mengatakan keberadaan aplikasi nanti untuk membantu dalam pelaporan data-data kesehatan masyarakat yang berobat  di Puskesmas maupun rumah sakit daerah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang nantinya akan terintegrasi dalam satu aplikasi yakni Si Irama.

“Harapan kita, dengan hadirnya aplikasi ini  setidaknya bisa memudahkan kinerja dari bagian Sekretariat di Dinkes dalam pengelolaan data hasil dari pelaporan teman-teman di Puskesmas, rumah sakit daerah, maupun laboratorium. Nantinya data ini bisa langsung terangkum dan disajikan dalam sebuah informasi,” kata Ismid.

Sehingga sambung dia, ke depan Dinkes tidak kesulitan  lagi dalam memperoleh data informasi kesehatan. Karena semua sudah tersaji rapi dan online dalam sebuah aplikasi yang saat ini baru tersedia melalui portal atau website.

“Sebenarnya banyak program-program melalui masing-masing bidang di Dinkes yang menelurkan aplikasi, baik itu aplikasi dari pusat maupun kita kembangkan sendiri. Semoga dari aplikasi yang ada ini, nantinya akan terintegrasi dengan pengelolaan data di Sekretariat Dinkes juga Diskominfo Samarinda,” harap Ismid di sela-sela kegiatan yang juga dihadiri Kepala Diskominfo Kota Samarinda Dr Aji Syarif Hidayatullah itu.

Sementara Plt Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda Ridwan Tassa dalam arahannya memberikan apresiasi terhadap inovasi baru yang dikembangkan Dinkes berkerja sama dengan Diskominfo Samarinda dalam mengelola data kesehatan masyarakat itu. Ia menyebut apa yang dilakukan ini sudah sejalan dengan misi pemerintah dalam era keterbukaan saat ini, di mana Pemkot dituntut agar tidak bisa menghindar dari sistem informasi dan keterbukaan data.

“Oleh karena itu, data dan informasi yang terinput dalam aplikasi Si Irama nanti harus bisa dikembangkan. Karena walau bagaimanapun, ini semua nanti akan berpengaruh pada pengambilan keputusan seorang pimpinan  juga harus berdasarkan data,” ungkapnya.

Sehingga untuk menyajikan data yang valid  nanti, maka harus dikelola secara profesional. Ia menaruh harapan besar agar dengan hadirnya aplikasi Si Irama ini, setidaknya bisa menambah pelayanan ekstra kepada masyarakat. (CHA/HER/KMF-SMD)