TOP NEWS

Top

Dukung Program Kemendikbud, Rusmadi: Kampus Merdeka Mampu Cetak Lulusan Sesuai Perkembangan Zaman

Dukung Program Kemendikbud, Rusmadi: Kampus Merdeka Mampu Cetak Lulusan Sesuai Perkembangan Zaman

SAMARINDA. KOMINFONEWS- Wakil Wali Kota Samarinda Dr Rusmadi mengharapkan melalui program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Kampus Merdeka mampu mencetak lulusan sesuai perkembangan zaman.

Demikian diungkapkan Rusmadi dalam rangka lauching program merdeka belajar bersama Industri Kreatif, UMKM, Pemerintah Kota, dan Gojek, virtual Expo program unggulan IPTEK Perguruan Tinggi  Merdeka, Launcing Inkubator Bisnis, yang dihadiri Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Prof Ir Nizam Dilan Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Prof Dr Masjaya, di Gedung Hub Lantai III Jalan Gunung Kelua Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu, Rabu (30/6/2021).

“Program Merdeka Belajar atau Kampus Merdeka, diharapkan dapat menjawab tantangan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia industri maupun dalam dinamika masyarakat,” ucap Rusmadi.


Perlu diketahui, Kampus Belajar atau Kampus Merdeka yang merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka sesuai peraturan Mendikbud nomor 3 Tahun 2020, yang mana memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar program studinya. Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya.

Dirjen Dikti Prof Ir Nizan memaparkan saat ini kreativitas dan inovasi menjadi kunci penting untuk memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.

“Para mahasiswa yang saat ini belajar di Perguruan Tinggi Unmul, harus siap dan mempersiapkan menjadi pembelajaran sejati yang terampil, lentur dan ulet,” ucapnya.

Dirjen Dikti menyampaikan bahwa dalam 10 dan 20 tahun kedepan jutaan lapangan pekerjaan di Indonesia akan tergantikan dengan otomatis dengan sistem cerdas dan robotik. 

Lanjutnya, meskipun demikian peluang lahirnya pekerjaan baru menjadi dua kali lipat lebih mirip dengan keterampilan dan permainan yang mahasiswa mainkan berbeda dari apa yang ada pada saat ini.

“Ini pun menjadikan tantangan tersendiri, bagi perguruan tinggi untuk segera menyiapkan suatu kompetensi visioner tentang suatu pekerjaan yang pada saat ini belum ada,” jelas Nizam.(FAN/DON/KMF-SMD)