TOP NEWS

Top

Bahas Presentasi Dermaga Wisata, Wali Kota Inginkan Konsep Komprehensif

Bahas Presentasi Dermaga Wisata, Wali Kota Inginkan Konsep Komprehensif

SAMARINDA. KOMINFONEWS – Presentasi konsultan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tentang Survei Investigasi Desain (SID) dan Detail Engineering Design (DED) Dermaga Wisata, Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun dan Wakilnya Dr H Rusmadi mengapresiasi inisiatif tersebut. Tetapi menurutnya berbicara tentang pelabuhan dan dermaga tidak cukup hanya itu saja.

“Kita ambil contoh presentasi tadi, destinasinya Masjid Shirathal Mustaqiem, disana ada pelabuhan wisatanya tidak, di depan Islamic Center juga begitu apakah ada dermaganya. Lalu wisatawan mau turun lewat mana, di Lampion Garden, Kampung Ketupat juga begitu, artinya dermaga wisata ini tidak cukup hanya dibangun didepan Masjid Raya Darussalam,” ungkap Andi Harun di Ruang Rapat Karangasan Balaikota, Senin (20/12/2021).

Dengan tegas orang nomor satu di Kota Samarinda ini mengatakan menolak dan tidak ada negosiasi apabila hanya mendirikan dermaga kecuali dihadirkan juga sebuah konsep penataan tepian Mahakam yang komprehensif.


“Kita tidak ingin mengulang kembali ada sebuah konsep yang terputus, kalau konsepnya parsial, kita bangun dermaga hari ini dan berganti lagi Wali Kota selanjutnya maka lain lagi yang dibangun disampingnya akhirnya konsepnya tidak utuh, berbeda kalau kita dipandu oleh sebuah disain, konsep yang komprehensif, mau berganti berapa kali Wali Kota nya semua akan terus mengarah kesana, ” ucapnya.

Andi Harun juga menyarankan pada saat ini untuk menyatukan persepsi dan keiginan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota, jika tak ada aral melintang ia memastikan pada bulan Februari – Maret 2022 dapat berdiskusi kembali membahas dermaga tersebut.

Hal senada juga disampaikan Rusmadi bahwa Pemerintah Kota menyambut baik inisiatif tersebut dalam rangka turut menata tepian mahakam dan memanfaatkan secara optimal sungai mahakam yang memang menurutnya menjadi keunikan tersendiri bagi Kota Samarinda. Namun dalam sebuah perencanaan Wawali sependapat dengan Wali Kota bahwa pembangunan tersebut tidak boleh secara parsial.

“Saya melihat 2 hal saja yang mungkin perlu dipertimbangkan dalam perencanaan teknis. Diantaranya lokasi, bagaimanapun juga lokasi ini harus ada ruang yang cukup, tidak bisa seperti dipresentasikan bahwa kendaraan cukup hanya 40 mobil saja, karena kalau sudah bicara wisata artinya parkiran untuk bus adalah sebuah kebutuhan,” ujar Rusmadi. (FER/DON/KMF-SMD)