TOP NEWS

Top

Bersinergi Tangani Banjir, Titik dan Durasi Genangan Terus Berkurang

Bersinergi Tangani Banjir, Titik dan Durasi Genangan Terus Berkurang

SAMARINDA. KOMINFONEWS – Progres pengendalian banjir di Kota Samarinda menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Memang tidak bisa sekaligus teratasi, karena memang pengendalian banjir harus dilakukan secara tersistem mulai dari ulu hingga ilir persoalan. Namun berkat kerja keras dan program pengendalian banjir yang sistematis dan terukur, kini mulai terlihat progres menggembirakan di lapangan.

Ya, pengendalaian banjir memang menjadi salah satu dari 10 program unggulan Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun bersama Wakil Wali Kota (Wawali) Dr H Rusmadi. Sejak awal menjabat, duet pimpinan di Kota Samarinda itu memberikan perhatian yang sangat serius terhadap persoalan yang telah lama menjadi momok bagi warga Kota Tepian ini. Alhasil, meski baru dua tahun menjabat, sudah ada hasil nyata yanag bisa terlihat di lapangan. Paling tidak, titik genangan yang kian berkurang dan tidak sebanyak dulu. Di sisi lain, durasi atau lama genangan juga terus berkurang. Ini semua berkat keseriusan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam upaya pengendalian bajir di kota ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti yang dikonfirmasi Kominfonews, Selasa (3/1/2023) pagi mengakui hal tersebut. Ia mengakui jika sinergitas menjadi kata kunci dalam upaya pengendalaian banjir di Samarinda. Dalam artian, pengendalian banjir di ibu kota Provinsi Kaltim ini tidak hanya murni mengandalkan biaya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda. Tetapi juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim maupun bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda. Bentuk kolaborasi yang paling nyata adalah upaya normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM). Di mana masing-masing pihak kebagian tugas dan tanggung jawab tersendiri.


“Kita dari Pemkot Samarinda kebagian tugas berupa penyelesaian masalah sosial yaitu pembebasan lahan.  Selama dua tahun belakangan cukup banyak yang kita bebaskan untuk membersihkan bantaran sungai demi mendukung kelancaran kegiatan normalisasi. Selanjutntya Pemprov Kaltim kebagian tugas buat normalisasi sungainya. Sementara dari BWS yang bertugas melakukan penurapan di sepanjang bantaran sungai. Jadi kita berkolaborasi. Intinya, ada yang dilakukan hanya dengan APBD Kota Samarinda, tapi ada juga yang berkolaborasi,” ungkap Desy melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Samarinda, Hendra Kusuma.

Selain itu, juga pelebaran drainase dan peningkatan jalan di simpang Mall Lembuswana, baik di segmen Jalan Dr Soetomo maupun di Jalan S Parman. Selama dua tahun belakangan dikerjakan, akhirnya memberikan hasil yang cukup memuaskan. Genangan banjir yang biasa terjadi di simpang Mall Lembuswana nyaris tak ada lagi.

“Tinggal sedikit tembusan di ujung dekat SKM di Jalan S Parman. Kalau sudah beres itu, nanti lebih maksimal lagi pengendalian banjir di lokasi sekitar,” ungkap Hendra.

Yang juga tidak kalah penting adalah pengendalian banjir di segman simpang Sempaja yang merupakan satu kesatuan dengan pelebaran drainase dan peningkatan kapasitas jalan di Jalan AW Sjahranie. Meski belum tuntas keseluruhan, namun progres pengendalian banjir di segmen tersebut juga sudah sangat terlihat jelas. Rencananya dalam tahun ini dilakukan tembusan ke SKM melewati Sungai Sempaja di Rapak Benuang. 


“Juga di segmen Jalan DI Pandjaitan. Di situ juga kita berkolaborasi untuk pelebaran sistem drainase dan peningkatan jalan. Hasilnya sudah sangat kelihatan. Padahal lokasi itu dulunya cukup parah. Bahkan kalau banjir pagi-pagi, sampai banyak warga yang tidak bisa berangkat kerja. Memang pengendalian banjir ini sistem. Tapi yang jelas, hasilnya di lapangan sudah sangat kelihatan dan warga sendiri juga bisa merasakan langsung,” terangnya.

Di sisi lain terang dia, kolaborasi dengan Tim Hantu Banyu juga diakuinya cukup membantu. Terutama lewat kegiatan normalisasi drainase dalam skala kecil. Apalagi sekarang cukup banyak juga Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) di setiap RT yang merealisasikan programnya lewat normalisasi drainase lingkungan. Meski dalam skala kecil, diakui Hendra, itu sangat membantu. Karena memang pengendalian banjir dilakukan secara tersistem.

Terpisah, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Mulawarman (Unmul), Dr Sonny Sudiar mengapresiasi  upaya pengendalian banjir di bawah komando Wali Kota Dr H Andi Harun. Menurut dia, apa yanag dilakukan Pemkot Samarinda saat ini sudah cukup menjawab keresahan warga akan persoalan banjir selama ini.

“Sangat terlihat jelas progresnya di lapangan. Paling tidak titik genangannya yang sudah semakin berkurang. Semoga ini bisa terus berkelanjutan,” tandas Sonny. (HER/KMF-SMR)