TOP NEWS

Top

Wali Kota Minta Wartawan Sampaikan Berita Menyejukkan Soal Covid-19

Wali Kota Minta Wartawan Sampaikan Berita Menyejukkan Soal Covid-19

SAMARINDA. KOMINFONEWS – Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun meminta segenap wartawan baik cetak, elektronik, maupun online untuk bisa menyampaikan berita yang berisi pesan menyejukkan di tengah situasi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) saat ini. Jangan sampai justru memberitakan hal-hal yang meresahkan, atau bahkan justru memprovokasi sehingga menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat.

“Sampaikanlah pesan-pesan yang menyejukkan bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa lebih tenang. Tulisan wartawan itu sangat besar efeknya bagi masyarakat. Saya paham bahwa wartawan pasti mencari sisi menarik untuk diberitakan. Tapi di situasi pandemi saat ini, kita memang harus berhati-hati. Sekali keliru dalam penulisan angle berita saja, bisa melukai hati masyarakat,” ujar Wali Kota dalam keterangan pers di Anjungan Karamumus Balai Kota Samarinda, Jumat (16/7/2021) pagi.

Pernyataan orang nomor satu di Kota Samarinda ini untuk meluruskan pemberitaan di salah satu media online lokal yang menyebut Wali Kota Samarinda menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurut dia, hal tersebut tidak benar. Yang justru dilakukan adalah Wali Kota bersama segenap jajaran di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda saat ini adalah dengan gencar dan bekerja keras untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Tak hanya karena mengkhawatirkan imbasnya bagi kesehatan masyarakat. Tetapi juga yang tak kalah penting adalah imbasnya di bidang perekonomian, terkhusus Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memang harus terus dijaga.

“Kita bahkan meminta segenap jajaran hingga ke camat dan lurah untuk bekerja siang malam untuk menghadapi situasi saat ini. Saya katakan ini bukan lagi sekadar soal jam kerja, tapi ini ibadah. Harapannya apa? Agar kita cukup di PPKM mikro terbatas dan tidak sampai ditetapkan menjadi PPKM darurat sebagaimana sejumlah daerah lainnya di Indonesia. Karena kalau sudah PPKM darurat, maka semuanya termasuk rumah makan harus ditutup. Kalau sekarang masih boleh, meski tidak ada dine in (makan di tempat, Red) dan harus take away (beli bungkus bawa pulang, Red),” tukasnya. 

Melalui sejumlah media yang ada, Wali Kota juga memohon doa segenap warga Kota Samarinda. Terutama agar kota ini tidak sampai menuju PPKM darurat. Juga agar pandemi ini bisa segera berlalu. Tentunya masyarakat juga harus tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan pada segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

“Meski begitu, di sisi lain kita juga siapkan berbagai alternatif kalaupun nanti kita sampai berada di level terburuk karena lonjakan kasus Covid-19. Tapi kita semua berdoa agar kita tidak sampai ke sana (level terburuk, Red). Karena kalau sampai PPKM darurat, maka imbasnya akan sangat besar sekali,” ungkapnya.

Di bagian akhir, Wali Kota memastikan tidak akan mempermasalahkan pemberitaan di salah satu media yang dianggap keliru tersebut. Baginya, saat ini lebih baik fokus untuk menghadapi Covid-19 yang menjadi masalah serius ini.

“Ini situasi Covid-19, sehingga memang harus hati-hati kalau ‘goreng’ berita. Tapi kita tidak permasalahkan, karena percuma kalau berperkara dalam situasi serius saat ini. Sekali lagi, kami minta pers kalaupun tidak bisa ikut menekan laju Covid-19, minimal menyampaikan berita-berita yang menyejukkan bagi masyarakat,” pinta Wali Kota. (HER/KMF-SMD)