TOP NEWS

Top

Siapkan Rumah Sakit Karantina Covid-19 Di Samarinda, Biar RSUD Tetap Maksimal Layani Pasien Lainnya

Siapkan Rumah Sakit Karantina Covid-19 Di Samarinda, Biar RSUD Tetap Maksimal Layani Pasien Lainnya

SAMARINDA. Keterbatasan ruangan isolasi dan pertimbangan agar RSUD Abdul Wahab Syahranie dan RSUD IA Moeis bisa maksimal melayani pasien umum selain Covid-19, Pemkot Samarinda telah menyiapkan RS Karantina Covid-19 di Gedung Bapelkes Provinsi Kaltim Jl Anggur. Hal ini dikemukakan Walikota Samarinda, Syaharie Jaang yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Samarinda dalam kunjungan ke RS Karantina Covid-19, Senin (20/4).


Dalam kunjungan ini didampingi Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas, mewakili Dandim 0901, Sekda Kota Samarinda Sugeng Chairuddin, Asisten I Tejo Sutarnoto, Plt Kepala Dinkes Ismed Kusasih beserta tim kesehatan, Pejabat BPBD dan tim, Kabag Kesra Abdul Jami, beserta pejabat teknis lainnya.  


“Saya bersama Kapolres, yang mewakili Dandim 0901, Sekda dan pejabat teknis lainnya di Kota Samarinda melihat secara langsung kesiapan RS Karantina ini untuk menangani Covid-19. Kalau kita lihat di lapangan, mungkin Selasa atau Rabu besok sudah bisa digunakan. Untuk mempersiapkan rumah sakit ini, pengambilan keputusan Walikota bersama tim itu tergantung dari rekomendasi dari Dinas Kesehatan dan BPBD Kota Samarinda. Kita bersama-sama terus semangat dan berdoa supaya Kota Samarinda dijauhkan dari pada marabahaya,” terang Jaang.


Menurut Jaang untuk persiapan Rumah Sakit Karantina Covid-19 sendiri kurang lebih 1 minggu dengan direhab sedemikian rupa mulai jalur, serta ruangan-ruangannya yang bisa menampung sekitar 80 pasien. 


“Berita yang lagi ramai tentang rapid test massal itu sebenarnya bukan massal, tetapi orang yang sudah diundang berkat catatan medicalnya terutama yang baru dari perjalanan luar kota atau pulau. Ada ODP tertentu yang sesuai dengan pertimbangan tim medis Dinas Kesehatan itu yang akan diundang Rapid Test. Jadi kalau hasilnya negatif, untuk teman-teman media diharapkan selalu memberitakan yang menyejukkan dan edukasi kepada masyarakat,” timpal Jaang.


Selain itu Jaang menghimbau kepada warga supaya tetap mengadakan aktifitas di rumah meskipun tahu ada aktifitas yang tidak mungkin bila dilaksanakan di rumah terutama TNI, Polri, Tim Medis, Tim Penanganan Bencana, Tim Kebersihan dan sebagainya. 


Tetapi lanjutnya yang bisa dikerjakan dari rumah supaya di rumah saja. Juga Ibadah yang juga diketahui bersama dikeluarkan Kemenag dengan persetujuan MUI, Dewan Masjid, termasuk Walikota Samarinda yang merujuk dengan bagaimana surat edaran dan menjadi fatwa di nasional.


Sementara itu Ismed menambahkan bahwa rumah sakit ini strategi menangani Covid-19 untuk menghadapi fase-fase puncak dari pandemi ini menurut perkiraan secara nasional dan regional di wilayah Kaltim dan Kota Samarinda. 


“Nantinya di rumah sakit ini ada beberapa kegiatan utamanya yakni untuk peningkatan kapasitas deteksi dengan rapid tes. Bila hasil indikasi mengarah kepada perawatan, maka warga kita dengan gejala ringan akan dirawat di rumah sakit ini. Sedangkan masyarakat kita yang mempunyai gejala sedang mengarah ke berat akan kami kordinasikan dengan 2 rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk,” papar Ismed.


Ditambahkan Osa Rafshodia yang juga Kepala RS Karantina Covid-19 ini bahwa kapasitas sampai saat ini bisa mencapai 40 tempat tidur, tetapi bisa ditingkatkan sampai 80 kamar. 


“Ada beberapa kriteria nanti yang menentukan pasien dilihat hasil dari tes. Dalam rumah sakit ini juga melakukan perawatan terhadap ODP dan PDP semua dengan gejala ringan. Jadi tim medis kami juga dibekali protokol penanganan Covid-19 dan terus berkoordinasi langsung dengan tim ahli dan dokter penanggung jawab di Rumah Sakit AW Syahrani,” terangnya.


Sedangkan di RS Karantina ini sebutnya bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana mulai cek darah lengkap hematon analizer juga bisa disini. 


“Tes Rapid, yang betul-betul tidak bisa dilakukan disini. Tetapi kalau tidak mampu, maka akan ditangani di RS AW Sjahranie,” pungkasnya. (KMF5)


Penulis: Afdani —Editor: Doni