TOP NEWS

Top

Walikota Tinjau Home Industri Mie

Walikota Tinjau Home Industri Mie
SAMARINDA. Hasil produksi home industri memang belum dikenal masyarakat awam. Tak terkecuali bagi para distributor dan pengecer yang berdagang di pasaran. Seperti produksi mie mentahan. Tidak banyak yang tahu, asalnya mie tersebut diambil dari salah satu pengusaha home industri pasangan suami istri Fredi Dan Emmy di Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Utara. 

Sebagai produsen makanan, Fredi mengaku perlu mempertahankan kualitas produksinya agar tetap layak tanpa menggunakan formalin.

"Kemarin kami sempat khawatir karena ada isu mie berformalin, padahal masyarakat tidak tahu kami produksi tanpa formalin," ujar Fredi.

Namun ia menjamin mie buatannya bisa tahan hingga satu bulan. Khususnya yang berjenis kering, lantaran lebih tahan lama.

"Kalau mie basah, asetnya hanya 3 hari. Lewat dari itu bentuknya akan kembali jadi banyak airnya. Namun itulah resiko karena tidak pakai pengawet," papar pengusaha yang sudah berjalan sejak 1998.

Dalam seharinya mereka mampu memproduksi hingga 40-50 sak. Sasarannya tidak hanya di pasaran Samarinda, namun juga telah merambah ke Bontang, Sangatta, Kubar, dan Mahulu.

"Biasanya kami distribusikan ke produsen-produsen agar mereka juga mendapatkan untung," ujar Emmy.

Sementara itu Walikota Syaharie Jaang meminta kepada Dinas Perindustrian Samarinda untuk merangkul sejumlah pengusaha lokal di Kota Tepian agar mampu menambah peluang lapangan usaha. Seperti yang dilakukan oleh pengusaha mie yang telah memiliki pekerja hingga 20 orang ini.

"Selain melakukan pendataan, pengusaha usaha menengah kita juga perlu dibina agar usaha mereka mampu dikenal orang banyak," tutur Jaang.

Tak cukup sampai disitu, Jaang juga memperhatikan soal uji klinis dan kesehatan dari para pengusaha bahan makanan. Hal ini juga dibebankan kepada Dinas Perindustrian untuk memastikan seluruh hasil produksi pengusaha lokal dijamin kelayakan dan kebersihannya.

"Karena hasil usaha menengah disini ternyata tidak kalah dengan hasil dari luar kota. Kalau pengusaha kita bisa mencukupi kebutuhan masyarakat kenapa harus mengambil dari tempat lain," pungkas Walikota 2 periode ini. (kmf9) 

Penulis : Hendry --Editor : Doni
foto : istimewa