TOP NEWS

Top

PDGI Komitmen Wujudkan Anak Samarinda Ceria

PDGI Komitmen Wujudkan Anak Samarinda Ceria

SAMARINDA. Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2019, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Samarinda menggelar seminar dengan tema "Pelayanan Kesehatan Terintegrasi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Untuk Mewujudkan Anak Samarinda Ceria (Cerdas, Sehat, Aktif, Riang Gembira)".

“Tahun ini, kita juga memberikan perhatian kepada anak berkebutuhan khusus. Untuk itu, pesertanya selain para dokter gigi Samarinda juga Komunitas Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus, disamping dari instansi pemerintah dan perwakilan profesi kesehatan di wilayah Samarinda,” ucap ketua PDGI Cabang Samarinda drg. Deasy Evriyani, Msi dalam kesempatan seminar yang dilaksanakan di gedung Olah Bebaya Kaltim baru-baru ini.

Menurut Deasy, seminar ini kontribusi nyata dari PDGI untuk berpartisipasi secara aktif meningkatkan kepedulian dalam menghormati, menghargai dan menjamin hak-hak tanpa diskriminasi dan memastikan segala hal yang terbaik untuk anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya. 

Sehingga katanya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, menjadi generasi penerus yang berkualitas tinggi.

Deasy mengatakan salah satu latar belakang diadakannya seminar ini adalah hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 yang menyebutkan bahwa  93% anak usia dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun mengalami gigi berlubang.

“Artinya hanya 7% anak di Indonesia yang bebas dari masalah karies gigi,” tegas Deasy.

Oleh karena itu katanya tujuan dilaksanakannya kegiatan seminar ini diharapkan PDGI bisa berkontribusi memberikan solusi menjawab permasalahan di atas.

Seminar ini sendiri dilaksanakan secara inter professional colaboration dan inter professional education “materi dan nara sumbernya kolaborasi dari beberapa bidang ilmu,” tandas Deasy.

Adapun seminar diisi para narasumber yang ahli di bidangnya, antara lain drg Indriana Dwi Kuntari Sp.KGA (Dokter gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak, dr. Meiliana A., Sp.GK (Dokter Spesialis Gizi Klinik), Wahyu Nhira S.Psi, M.Psi (Psikolog Klinis), serta Drs Krisantus Suhariyatno, M.Pd (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur. (kmf2)

Penulis/Editor: Doni