TOP NEWS

Top

Suara Milenial di PRS, Bahas Cerdas Bermedia Melawan Hoax

Suara Milenial di PRS, Bahas Cerdas Bermedia Melawan Hoax

SAMARINDA. Talkshow Suara Milenial yang dikemas Diskominfo Kota Samarinda di arena Pekan Raya Samarinda (PRS) 2019 di GOR Segiri Samarinda, Rabu (6/2) dengan  disiarkan TVRI Kaltim bertemakan Yang Muda Bicara, mampu membuka wawasan para pelajar untuk berkomitmen memerangi Hoax. 

Talkshow ini menghadirkan narasumber Kapolresta Samarinda Kombespol Vendra Riviyanto, Ketua KPU Kota Samarinda Ramaon Deanov Saragih, Kepala Dinas Kominfo Kota Samarinda Aji Syarif Hidayatullah. Kahumas Polresta Samarinda Ipda Danovan dengan audien siswa-siswi dari SMK 3, SMK 7, SMK IT Airlangga, SMU 3 dan SMU 5.

Talkshow ini sendiri mengajak kalangan Milenial jangan sampai golput untuk menyambut Pemilu April 2019 mendatang serta bagaimana bisa Cerdas Bermedia Melawan Hoax seperti atau melawan berita hoax yang lagi marak saat ini. 

Vendra membenarkan menjelang Pemilu seperti ini banyak beredar berita hoax di medsos dan lainnya. Oleh sebab itu di Kepolisian ada yang namanya Polisi Cyber Truth mulai dari  kelurahan, Kecamatan sampai tingkat Kota. 

“Kita bersama–sama untuk mengambil langkah dan antisipasi  menangkal berita hoax itu dan sanksi bagi penyebar hoax pasal 45 undang Undang ITE bisa dipidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 milyar,” jelasnya.   

Ramaon menambahkan semua harus terus disosialisasikan kepada masyarakat luas. “Memang Pemilu ranah politik serta itu pesta demokrasi rakyat Indonesia. Oleh sebab itu harus tetap kondusif karena kalau tidak kondusif, bangsa ini bisa kacau,” terangnya.

Sementara itu Dayat—demikian Aji Syarif Hidayatullah disapa menjelaskan fungsi Diskominfo itu sebagai penyeimbang informasi seperti informasi yang disampaikan dari Pemerintah kepada masyarakat, bagaimana itu untuk menindak lanjuti. 

“Termasuk juga menangkal berita-berita hoax yang tidak benar  juga Black Campaign pada masyarakat, apalagi khusus kalangan milenial jangan sampai terpancing,” ungkapnya. 

Karena sebutnya semakin orang menyebarkan berita hoax itu, maka penyebarnya itu semakin banyak mendapatkan keuntungan. 

“Jadi kita kalau menerima informasi, apalagi yang masih meragukan membahayakan berbau Sara dan sebagainya harap dicek dulu sumber – sumbernya .Jangan ditelan mentah–mentah. Jangan diforward terlebih dahulu, pelajari isi berita sampai benar – benar jelas. Lebih baik tidak usah dishare biar lebih aman, dikroscek lebih dahulu dan hukum atau sanksinya jelas penyebar isu yang pertama itu yang dicari atau diperiksa dahulu,” pungkasnya. (kmf5)

Penulis: Afdani