TOP NEWS

Top

Rembuk Stunting Kecamatan Sungai Pinang, Ini Usulan Hasil Pemetaan dan Kegiatan Intervensi Spesifik dan Sensitif

Rembuk Stunting Kecamatan Sungai Pinang, Ini Usulan Hasil Pemetaan dan Kegiatan Intervensi Spesifik dan Sensitif

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kota Samarinda terus melakukan berbagai tahapan aksi konvergensi stunting. Kali ini dilakukan tahapan Rembuk Stunting tingkat kecamatan Sungai Pinang, di aula kecamatan Sungai Pinang jalan DI Pandjaitan, Jumat (19/5/2023).

Dalam rembuk stunting itu telah dihasilkan kesepatan sebagai upaya percepatan penanganan stunting di kecamatan Sungai Pinang dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Samarinda sebanyak 108.063 jiwa dari 248 RT.

Kesepakatan yang ditandatangani para pihak mulai Camat Sungai Pinang, Bappedalitbang, DP2KB, Puskesmas Temindung, Pusmesmas Remaja, Lurah se Sungai Pinang, Koramil, Polsek, dan PKK kelurahan menghasilkan usulan dan kegiatan intervensi.


Camat Sungai Pinang Siti Hasanah menjelaskan kesepakatan dari rembuk stunting yakni pertama melakukan Inovasi untuk melakukan Intervensi kepada sasaran keluarga Bersiko Stunting dalam percepatan dan beresiko Stunting.

“Kita akan melakukan intervensi terhadap 9 yang diindikasi stunting. Ini akan kita tangani serius jangan sampai terputus. Setiap minggu kita pantau dan berikan makanan tambahan sampai sembuh. Tentunya kerja keras dari kader yang langsung berhubungan memantaunya dan lurah pun harus turun memantau. Kita akan tangani berkeroyokan dengan berbagai sumber daya,” ungkap Siti Hasanah.

Kemudian lanjutnya termasuk upaya-upaya dan inovasi untuk menyikapi terhadap kategori resiko stunting.


“Dalam rembuk ini juga diusulkan agar memasukkan Kurikulum Pendidikan Kesehatan (Kesehatan Reproduksi, Lingkungan dan Gizi) Pada Jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Agar dapat memahami pentingnya resiko Stunting sejak dini,” imbuhnya.

Selanjutnya juga diusulkan untuk memberikan insentif kepada kader-kader sehingga dapat memaksimalkan potensi kader.

Diharapkan pula dalam kesepakatan itu setiap anak balita yang akan masuk Taman Kanak-kanak (TK) salah satu syarat administrasinya melampirkan Kartu Menuju Sehat (KMS) agar meningkatkan kunjungan ke Posyandu dan terpantau tumbuh kembangnya.

Sementara Kepala Kepolisian Sektor Sungai Pinang Kompol Ahmad Abdullah mengatakan stunting merupakan salah satu program prioritas pemerintah karena dampaknya yang berkepanjangan sehingga diperlukan intervensi berkelanjutan dalam pencegahan dan penurunan prevalensi stunting. 


“Kami dari Polri selalu siap membantu bersama-sama dalam penurunan stunting. Ketika memang harus berelaborasi diantara instansi vertikal dengan pemerintah kota dan organisasi yang ada dibawahnya, intinya kami siap membantu,” tegas Abdullah.

Mengawali rembuk terlebih dulu disampaikan materi oleh Dr Chaidir (Bappedalitbang), drg Andi Tenri (Pimpus Temindung), dr Siti Mardiah (Pimpus Remaja) dan Waode Rosliani (DP2KB) dengan dipimpin Hendra Pradana.(DON/KMF-SMR)