16 Juli 2022
3064
Sandima “Membumi” di Panggung Gelar Seni Budaya HUT Ikapakarti, Sosialisasikan Pro Bebaya dengan Kombinasi 3 Bahasa

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Hal ini teraplikasi dalam Pentas Sandiwara Mamanda (Sandima) kesenian lokal yang dikembangkan di kota Samarinda turut mewarnai Gelar Seni Budaya dalam rangka HUT ke 19 Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Paguyuban Tanah Jawi (DPP Ikapakarti) Kaltim.
Pentas Sandima yang bertema Semangat Pro Bebaya Dalam Mewujudkan Samarinda Sebagai Kota Pusat Peradaban berlangsung di panggung budaya Gelora Kadrie Oening, Jumat (15/7/2022) malam.
“Kalau Ikapakarti menghadirkan Mamanda, itu sebagai bukti bahwa Ikapakarti memiliki prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, itu betul-betul kita aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Ketua Umum DPP Ikapakarti Kaltim yang juga Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi Wongso sambil diiringi musik Salating (Samarinda Lagu Tingkilan) dalam pentas Sandima.
Rusmadi mengapresiasi kehadiran warga mulai anak-anak hingga orang dewasa yang menyaksikan pentas Sandima dan dilanjutkan kesenian jaranan alias kuda lumping.
“Ini bukti bahwa semua cinta budaya lokal. Satu hal yang penting, kenapa kita harus mencintai budaya, yang bukan hanya budaya Jawa saja. Budaya Jawa itu bagian dari budaya nusantara, Mamanda dan tingkilan juga budaya nusantara. Jadi kita wajib untuk memelihara dan mengembangkan Mamanda ini,” tegas Rusmadi yang mengenakan baju kerajaan khas Sandimana.
Terkait Program Pemberdayaan Masyarakat (Pro Bebaya), Rusmadi menyampaikan bahwa Pemkot Samarinda hadir di seluruh pelosok kota dalam bentuk pemberikan bantuan Rp 100 sampai Rp 300 juta per RT (Rukun Tetangga).
“Tahun ini Rp 100 juta. Mudah-mudahan tahun depan dan tahun depannya lagi semakin meningkat,” tegas Rusmadi. Dikatakannya melalui dana Pro Bebaya itu bisa dipakai untuk membuat lingkungan RT terkait menjadi kampung yang bersih dan sehat.
“Kalau jalannya rusak, dana ini bisa digunakan untuk memperbaiki. Dana ini juga bisa digunakan untuk parit-parit supaya tidak macet. Karena kalau macet akan menjadi sumber penyakit. Apalagi kita harus mengurai air dari parit-parit ini supaya tidak terhalang dalam rangka menyelesaikan persoalan banjir. Betul apa orak? Bujur atau kada ini,” ucap Rusmadi sambil mengucapkan dua bahasa dalam logat Jawa dan Banjar, yang kemudian spontan dipotong pertanyaan oleh Punggawa Kerajaan Loah Maurai dengan bahasa Jawa, Banjar dan Kutai.
Kemudian lanjut Rusmadi yang hadir bersama isteri Hj Herli Warsita mengatakan, dana Pro Bebaya ini bisa digunakan untuk memastikan warga mendapatkan jaminan kesehatan BPJS.
“Ini sudah berjalan. Wayahni siapa aja yang garing (baca : sekarang siapa saja yang sakit—dalam bahasa Banjar), kalau ke rumah sakit langsung dilayani karena sudah dijamin kesehatannya lewat BPJS,” ucap Rusmadi.
Disamping itu lanjut Rusmadi bisa membantu bagi mereka yang tidak memiliki seragam sekolah termasuk juga kegiatan posyandu, pengajian, kegiatan ekonomi dan sebagainya.
Dalam kesempatan itu, Rusmadi juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Dinas Kominfo Kota Samarinda yang memprakarsai tampilnya Sandima sehingga bisa berkolaborasi dengan gelar seni budaya HUT ke 19 DPP Ikapakarti Kaltim.
Begitu pula Sultan Kesultanan/Kerajaan Loah Maurai Yang Mulia Paduka Sultan Elansyah dalam sandiwaranya tampil memukau bersama para punggawanya dengan memadukan 3 bahasa (Banjar, Kutai dan Jawa). Bukan hanya dalam dialog, namun juga dalam lirik lagunya, yang bertema tentang Pro Bebaya.
Pentas Sandima ini pun mampu menyedot ratusan penonton yang rela duduk melantai di halaman beratapkan langit kelam hingga pentas selesai, yang disambung pentas Jaranan.
Hadir pula malam itu Sekretaris DPP Ikapakarti Kaltim M Samsun, ketua Panitia HUT Bagus Susetyo, ketua DPD Ikapakarti Samarinda Nidya Listiyono dan mewakili kepala Dinas Kominfo Samarinda Kepala Bidang Komunikasi Publik Syamsul Anwar. (DON/ASYA/KMF-SMR)