24 Februari 2022
3573
Pelantikan Pengurus Aspeksindo, Andi Harun Akan Terus Membumikan Gerakan Aspeksindo
JAKARTA. KOMINFONEWS - Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun resmi menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) periode 2022-2025. Hal ini ditandai dengan penyerahan bendera pataka oleh pengurus Aspeksindo periode sebelumnya kepada pengurus yang baru dan disaksikan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono di Ballroom Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Kamis (24/2/2022) siang.
Pada pidato perdananya selaku Ketum Aspeksindo , Andi Harun mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) 1 terbesar di dunia yang memiliki posisi geografis yang sangat strategis. Jumlah pulau di Indonesia yang resmi tercatat mencapai 16.056 pulau.
"Adapun garis pantai Indonesia sepanjang 99.093 kilometer persegi. Luas daratannya mencapai sekitar 2,012 juta kilometer persegi, dan laut sekitar 5,8 juta kilometer persegi, di mana 2,7 juta kilometer persegi di antaranya termasuk dalam ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif, Red)," ucap Andi Harun.
Laut Indonesia yang luasnya 2,5 kali lipat dari wilayah daratan lanjut Andi Harun, pastinya memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi kekayaan alam maupun jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi pada tingkat lokal, regional, dan nasional.
Dia menambahkan, dari sisi sumber daya perikanan laut, menurut catatan para ahli yang dia baca, potensi sumber daya perikanan laut diperkirakan sebesar 6,2 juta ton pertahun. Namun hingga kini menurutnya baru dimanfaatkan 62 persen.
"Mantan Menteri Kelautan RI, Bapak Rokhmin Dahuri menegaskan bahwa selama ini sumber daya pesisir dan laut hanya menyumbang 20 persen terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto, Red), sehingga masyarakat perlu membuka peluang usaha kelautan lebih besar dan terbuka," ucapnya.
Dirinya menganggap potensi sumber pangan laut tidak hanya secara ekonomis, tetapi juga strategis dalam penyediaan bahan pangan dan protein dari lautan. Di sisi lain, sebagian daerah tertinggal di Indonesia, berada di pesisir kepulauan. Padahal dukungan sumber daya alam yang sangat kaya, mestinya bisa memberikan kesejahteraan lebih berlipat-lipat. Kuncinya butuh perpektif membangun Indonesia dari pinggiran.
Menurutnya, terdapat 11 sektor ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan. Antara lain perikanan tangkap, perikanan budi daya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, pertambangan dan energi, pariwisata bahari, kehutanan, perhubungan laut, sumber daya pulau-pulau kecil, industri jasa maritime, dan yang terakhir sumber daya alam nonkonvensional.
"Hadirnya Aspeksindo solid mendorong kemajuan Indonesia dari pinggiran. Kekuatan Aspeksindo dengan anggota sekitar 333 daerah kepulauan dan pesisir, tentu akan sangat menentukan arah pembangunan tersebut. Dan tidak terlalu berlebihan jika kita ingin menandaskan ulang bahwa 333 daerah kepulauan dan pesisir adalah masa depan yang sangat trategis bagi Indonesia maju. Kita akan terus membumikan Gerakan Aspeksindo, sehingga kesejahteraan daerah kepulauan betul-betul terwujud secara merata di seluruh Indonesia," tandasnya. (FER/HER/KMF-SMD)