TOP NEWS

Top

Kendalikan Angka Inflasi, Pemkot Samarinda Agendakan Sidak Sembako Jelang Nataru

Kendalikan Angka Inflasi, Pemkot Samarinda Agendakan Sidak Sembako Jelang Nataru

SAMARINDA.KOMINFONEWS-Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ) menyampaikan kabar baik terkait pengendalian inflasi di Indonesia. Dalam rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi melalui virtual bersama kepala daerah, Senin (5/12/2022) pagi, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian mengatakan angka inflasi nasional untuk year to year hingga 30 November 2022 kemarin berada diangka 5,42 persen. Angka ini menurut Tito lebih rendah dari angka sebelumnya  5,71 persen.

“Alhamdulillah diangka ini untuk negara sekelas G20, Indonesia pada posisi peringkat 19 dengan inflasi terendah dibawah Jepang,” tutur Tito.

Mantan Kapolri ini mengatakan keberhasilan Indonesia menekan angka inflasi tadi karena tak lepas kerjasama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam andil pengendalian inflasi di daerah masing-masing. Maka tak salah, jika Presiden mengintruksikan agar pentingnya untuk melakukan pembahasan inflasi tadi setiap pekan.

“Bahkan menurut IMF (International Monetary Fund) Indonesia punya kondisi keuangan yang kuat, semoga ini penanda kalau ekonomi kita juga semakin kuat,”t uturnya.

Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono, dalam paparan terkait tinjauan inflasi akhir tahun menjelaskan jika inflasi Indonesia yang berada diangka 5,42 persen merupakan inflasi dari tahun ke tahun artinya dari November tahun 2021 ke November 2022.

Dia mengatakan secara umum, pendorong utaman inflasi sepanjang tahun 2022 adalah peningkatan harga pada komoditas yang harganya diatur pemerintah dan komoditas pangan bergejolak.


“Kita perlu hati-hati kondisi bulan Desember ini karena bisa memicu kembali naiknya inflasi karena faktor musiman seperti permintaan yang tinggi. Mengingat di Desember khususnya saat jelang natal dan tahun baru pastinya akan memicu kenaikan harga untuk komoditas tertentu,” pesannya.

Dalam kesempatan itu, Margo juga menyebutkan daerah dengan angka inflasi tertinggi dan terendah, diantaranya sebut dia untuk tertinggi pada wiilayah Kalimantan saat ini dialami oleh Kabupaten Tanjung Selor pada angka 9,20 persen. Sedangankan terendah di Kota Tarakan diangka 4,42 persen.

Terpisah, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kota Samarinda Yuyum Puspitaningrum menambahkan  inflasi di Kota Samarinda untuk year to day yakni berada diangka  4,95 persen.

Hal ini karena pengendalian yang dilakukan secara kolaborasi dan sinergi bersama stakeholder di Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) membuahkan hasil.

“Ada beberapa kebijakan intervensi yang dilakukan Pemkot untuk menekan laju angka inflasi di kota Samarinda mulai mulai dari menggelar bazar hasil ternak dan olahannya serta pasar tani dan murah yang tersebar di 4 Kecamatan bulan November kemarin,” ungkapnya.

Selain, tambah dia penggunaan dana Isentif daerah dengan memberikan subsidi  di berbagai bidang sebagai penunjang dalam pengendalian inflasi daerah.

Yuyum juga melanjutkan, dalam minggu ini Wali Kota kembali akan melakukan sidak sembako di berbagai pasar dan mini market jelang Natal dan tahun baru nanti. 

Dalam rangkor tersebut, hadir mewakili Wali Kota Samarinda secara virtual Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Dadang Airlangga Nopandani. (CHA/KMF-SMD)