22 September 2022
1493
Gelar High Level Meeting, TPID Samarinda Bahas Strategi Atasi Risiko Inflasi

SAMARINDA.KOMINFONEWS-Upaya menekan laju inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikhawatirkan berefek pada ketersediaan terbatas, produksi kurang, dan distribusi kurang lancar, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kota Samarinda langsung mengambil langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi. Hal ini terungkap melalui High Level Meeting (HLM) TPID Samarinda yang berlangsung Kamis (22/9/2022) siang, di gedung Balai Kota.
Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi saat memimpin forum tadi memandang perlu adanya langkah cepat, terutama dalam rangka mengantisipasi melonjaknya angka inflasi. Mengingat arahan Presiden belum lama ini yang mengintruksikan kepada Gubernur, Wali Kota hingga Bupati se Indonesia agar bisa menekan angka inflasi di wilayahnya masing-masing hingga dibawah 5 persen.
“Untuk itu langkah pertama saat ini penting bagi kita mengajak warga agar bisa melakukan gerakan nasional dengan menanam cabai dan budi daya ikan di pekarangan rumah, karena harus diakui kondisi saat ini kita lagi dalam keadaan yang tidak baik-baik aja, melainkan serba sulit,”tutur Wawali.
Oleh karena itu, sambung mantan Sekdaprov Kaltim ini dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat, ia mengintruksikan kepada Asisten 1 dan 2 di lingkungan Sekretariat Kota Samarinda agar segera memastikan penyaluran bantuan dari pemkot kepada masyarakat terdampak yang bersumber dari dana alokasi umum dan dana bagi hasil yang dipotong dua persen untuk keperluan bantuan sosial betul-betul bisa tersalurkan kepada warga terdampak berdasarkan data makro dan mikro by name dan by address.
“Saya juga meminta OPD teknis yang terkait dengan hal ini bisa segera menindaklanjuti dengan melakukan aksi di lapangan dan buka sekedar konsep,”pinta Rusmadi.
Selain, arahan dari Pemerintah Pusat juga meminta kepada TPID dan Satgas Pangan daerah untuk terus memantau terkait dengan harga-harga pasokan pangan. Langkahnya dengan melakukan monitoring terhadap ketersedian 10 bahan pangan di pasar.
“Selain memperluas kerja sama antar daerah penghasil dengan memperkuat koordinasi. Hal ini dimaksudkan agar ketersediaan stock pangan di kota kita baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang bisa terukur dengan kerjasama tadi,”saran Wawali.(CHA/KMF-SMR)