TOP NEWS

Top

Buka Pelatihan Rencana Aksi Iklim Mitigasi, Wawali Minta Upayakan Samarinda Dengan Lingkungan Aman

Buka Pelatihan Rencana Aksi Iklim Mitigasi, Wawali Minta Upayakan Samarinda Dengan Lingkungan Aman

SAMARINDA.KOMINFONEWS- Adaptasi dan mitigasi terhadap iklim di kota Samarinda diperkuat. Penguatan ini diwujudkan dengan pelatihan rencana aksi Iklim Mitigasi yang diikuti dari berbagai instansi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Senin (31/1/2022) pagi di gedung Balai Kota.

Pelatihan pertama ini difasilitasi Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC). CRIC sendiri merupakan program pembangunan perkotaan yang terpadu dan berkelanjutan dan perbaikan tata kelola berupa aksi adaptasi mitigasi iklim melalui kemitraan jangka panjang melalui ketersediaan rencana aksi iklim daerah. Berupa sistem peringatan dini, pemantauan kualitas udara dan pengelolaan limbah melalui konsultasi dengan panel para ahli.

Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi ketika membuka pelatihan rencana aksi tadi mengapresiasikan kepada CRIC yang telah memberikan pendampingan terhadap pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) dalam merumuskan, melembagakan dan mengkoordinasikan kebijakan dan aksi untuk perubahan iklim di kota Tepian.

Dimana menurut Wawali, program ini merupakan bagian dari program Pemerintah Kota (Pemkot) dalam berkomitmen untuk mewujudkan kota Samarinda dengan lingkungan yang aman.

“Dimana data dan dokumen yang dirumuskan teman-teman pokja nanti bakal menjadi arah Pemkot dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang baik. Saya berharap project ini bisa cepat terpadu dengan dinas terkait,” ungkapnya.


Ia berpesan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot harus serius dalam ambil bagian terkait dalam pemenuhan dokumen untuk mewujudkan Samarinda rendah karbon.

Karena proyek CRIC sendiri akan fokus dalam pengelolaan limbah di kota Samarinda serta memberikan peringatan dini terkait bencana serta juga terkait air dan sanitasi yang layak.

“Tiga isu ini saya anggap keren dan ini akan dihadapi oleh kota Samarinda serta menjadi perhatian CRIC. Terkait sistem peringatan dini karena Samarinda terkenal dengan perubahan iklimnya yang tinggi sehingga jika terjadi curah hujan pasti akan banjir maka dengan sistem yang dirumuskan oleh tim pokja nanti setidaknya bisa memberikan informasi dini apabila ada banjir,” ungkapnya.

Itulah pentinya pelatihan ini, karena sambung Wawali jika rencana aksi tidak berdasarkan dokumen maka aksi nanti pastinya bakal tanpa arah.

Sementara, Koordinator program CRIC Andi Amansyah dalam laporannya menambahkan pelatihan rencana aksi Iklim Mitigasi yang melibatkan tim pokja ini untuk menyamakan persepsi rencana kerja dan penyusunan dokumen dan aksi-aksi agar bisa selaras dengan program nasional.

“Harapannya peran aktif dari teman-teman pokja sangat dibutuhkan agar bisa menjadi operator dalam penyususnan rencana aksi. Kami dari CRIC sangat membutuhkan dukungan dari Pemkot sehingga komitmen dalam pertemuan hari ini agar bisa dikawan dan ditindaklanjuti,” pintanya.

Hadir dalam kesempatan itu, Asisten II Sekretariat Pemerintah Kota Samarinda drg Nina Endangrahayu serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Samarinda Nurrahmani. (CHA/DON/KMF-SMD)