TOP NEWS

Top

Terima Kunjungan dari IKA Faperta Unmul Tentang Urban Farming, Rusmadi Mendukung Melalui Probebaya

Terima Kunjungan dari IKA Faperta Unmul Tentang Urban Farming, Rusmadi Mendukung Melalui Probebaya

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Wakil Wali Kota Samarinda Dr. Rusmadi menerima kunjungan dari Dr. Ahmad Zaini wakil DK III Fak. Pertanian Unmul, Abdul Rochim IKA Faperta Unmul, Zupriansyah Awing IKA Faperta Unmul dan Peni Pujawati Fakultas Pertanian Unmul di ruang kerja Wakil Wali Kota Samarinda, Kamis (08/12/2022). Pertemuan diskusi hari ini membahas tentang Urban dan Rural Farming untuk di wilayah kota Samarinda.

Urban farming merupakan suatu konsep berkebun dengan memanfaatkan ruang yang ada di rumah atau pemukiman. Terdapat manfaat urban farming yakni (1) Nilai ekologi untuk membuat ruang hijau di pekotaan, (2) Nilai ekonomi yang mungkin akan membawa keuntungan dan keberlanjutan pendapatan dan (3) Nilai edukasi yang menjadi sumber pengetahuan. Masyarakat dapat mengisi waktu luang selama di rumah dengan tetap produktif. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang berkumpul dapat dimanfaatkan untuk membentuk komunitas yang menggalakan urban farming di perkotaan. Lahan masyarakat yang terbatas tidak menjadi penghambat untuk membangun kreativitas untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Metode pengembangan hidroponik dan akuaponik juga dapat dilakukan karena tidak membutuhkan tanah sebagai media tanam untuk menghasilkan sumber pangan. Masyarakat mendapat ketersediaan sayuran sebagai sumber nutrisi, menghijaukan lingkungan dan turut membantu mengurangi dampak pemanasan global. Selain itu, dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan masyarakat kota. Selain kegiatan pertanian, juga dapat dikombinasikan bertani dan berternak dengan menerapkan Integrated Urban Farming System (IUFS). IUFS sebagai teknik pertanian yang berwawasan lingkungan, ekonomis, dan berkesinambungan. Dalam integrated urban farming system semua limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali. Limbah pertanian dapat digunakan untuk pakan ternak dan kotoran ternak dapat diolah menjadi pupuk kompos.


Bedasarkan hal tersebut di atas, Rusmadi sangat mendukung dan memberikan apresiasi positif mengenai urban farming karena terbukti lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dari sisi ekologi, ekonomi dan edukasi bagi masyarakat. Sejumlah penelitian pun menyebutkan bahwa urban farming dapat menjadi konsep pertanian ideal di masa depan.  Selain manfaat urban farming yang cukup besar, tantangan utama dalam urban farming yaitu menentukan bagaimana untuk mengawasi, mengatur, dan meminimalisir risiko dalam bentuk lingkungan, ekonomi, dan sosial-lingkungan serta memahami bagaimana urban farming dapat berkelanjutan dalam sistem pangan perkotaan secara global. Pertanian perkotaan dapat meningkatkan nilai lokalitas pangan dan menurunkan energi yang dihabiskan dalam proses produksi buah dan sayuran. Oleh karena itu, pemerintah kota mempunyai andil yang penting dalam menyediakan regulasi khusus untuk mendukung penerapan urban farming berkelanjutan. Isu urban farming perlu mendapatkan perhatian utama, oleh karenanya diperlukan berbagai dukungan seluruh stakeholder. 

“Teman-teman dari pemerhati pertanian kota mengajak untuk berdiskusi terkait dengan upaya-upaya untuk menggerakan urban farming. hal ini bukan saja karena keterbatasan lahan di daerah perkotaan, tetapi kalau ini bisa menjadi gaya hidup daripada masyarakat kota untuk memanfaatkan lahan yang terbatas, ini bukan saja untuk kecukupan pangan tetapi ini juga bisa untuk menambah pendapatan apalagi mereka sudah melakukannya secara berkelompok. Khusus untuk Samarinda ini ada Probebaya, sehingga Probebaya ini salah satunya bisa dimanfaatkan untuk gerakan-gerakan urban farming dan kalau dilakukan melalui badan usaha milik RT bisa menjadi komersial, bukan untuk konsumsi rumah tangga saja tetapi bisa dijual untuk kepentingan RT, Kelurahan syukur-syukur bisa masuk ke pasar modern. Dan gerakan seperti ini termasuk upaya untuk mengendalikan inflasi.” Ungkap Rusmadi.


Tujuan dari kegiatan urban farming yang diinisiasi dari IKA Faperta Unmul adalah menginginkan bahwa Samarinda itu bisa menjadi kota yang dapat memenuhi kebutuhan pangan di perkotaannya sendiri.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Peni Pujawati, menurutnya masyarakat khususnya yang berada di perkotaan bisa memanfaatkan ruang kosong untuk bercocok tanam dan berternak dimana hasilnya nanti bisa untuk dirasakan sendiri oleh masyarakat ataupun bisa dipanen.

“Jadi dengan kondisi sekarang meskipun pandemi masih berlangsung walau sudah berkurang, akan tetapi kebutuhan pangan itu tetap meningkat maka masyarakat bisa saja memanfaatkan lahan-lahan yang mudah diakses dan mudah dikelola itu salah satunya dengan pekarangan, pekarangan ini bisa dimanfaatkan untuk urban farming kegiatan beberapa contoh dengan budidaya tanaman, ternak hewan dan pemeliharaan lebah itu bisa dilakukan dengan mudah di pekarangannya.” ucap Peni

Melalui kegiatan diskusi ini diharapkan dapat memberikan suatu pemikiran atau rekomendasi kebijakan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan menambah pendapatan masyarakat di perkotaan terutama di kota Samarinda.(TAM/KMF.SMR)