TOP NEWS

Top

Ribuan Pegawai Aksi Nyata “Perangi” Sampah SKM, Andi Harun Menjaring di Tengah Sungai

Ribuan Pegawai Aksi Nyata “Perangi” Sampah SKM, Andi Harun Menjaring di Tengah Sungai

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Ribuan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda menjadi pelopor untuk memerangi sampah Sungai Karang Mumus (SKM) baik di sisi sungai maupun bantaran sungai dengan melakukan aksi kerja bakti dari segmen Ruhui Rahayu hingga jembatan 2 Sungai Dama, Sabtu (16/7/2022).

Aksi Kerja Bakti Besar ini terbagi 9 segmen dengan diikuti seluruh pegawai dari 30 OPD termasuk Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, 10 kecamatan, 59 kelurahan dan 3 perusahaan daerah (Perusda) milik Pemkot Samarinda.

Sebagian besar pegawai Pemkot yang dibagi per segmen tiap-tiap OPD melakukan aksi bersih-bersih di sempadan SKM termasuk pula drainase di kawasan bantaran untuk menjaga lancarnya aliran air di drainase menuju sungai.

Sementara ada juga sebagian pegawai menggunakan perahu menjaring sampah di sisi sungai. Begitu pula wali kota Samarinda Dr H Andi Harun pun harus menjaring sampah yang tepat di depan speedboat yang ditumpanginya bersama Asisten II Dr Sugeng Chairuddin dan Asisten III Dr Ali Fitri Noor. Tidak terkecuali ketua Forum Kota Sehat (Forkots) Samarinda Hj Rinda Wahyuni Andi Harun juga ikut memungut sampah-sampah yang larut di sungai.


Adapun sembilan segmen tersebut yakni segmen satu Ruhui Rahayu yang bertempat di Gang 4 dan Gang 8 Jalan S Parman. Segmen 2 Jalan Dr Sutomo, di Gang 2 dan Gang Nibung. Segmen 3 Pasar Segiri di belakang Pasar Segiri. Segmen keempat Taman Odah Bekesah.

Segmen selanjutnya berada di Jembatan baru Jalan Tarmidi. Segmen enam  di bawah Jembatan Lambung. Segmen ketujuh Jalan Abdul Mutalib yang berlokasi di Jembatan Kehewanan dan Masjid Al-Misbah. Segmen delapan Jalan Muso Salim, berada di Gang 4 hingga Gang 7. Segmen terakhir berada di sekitar Jalan Jelawat hingga Jembatan Dua Sungai Dama.

Andi Harun mengatakan aksi ini menjadi kegiatan perdana dan kepeloporan dari Pemkot Samarinda.

"Aksi ini agar Samarinda makin terbentuk karakter masyarakatnya yang mencintai kebersihan sehingga secara bertahap makin bersih dan indah. Dan yang lebih penting bahwa membangun Samarinda yang bersih, nyaman, tentu harus dibangun dengan kekuatan bersama," tegasnya kepada wartawan.

Selama menyusuri sungai, diakui Andi Harun masih banyak sampah yang tersebar di sungai.


Menurutnya ini menjadi masalah yang perlu diseriusi lebih lanjut oleh pihak Pemkot Samarinda. Ia mengatakan akan menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selaku OPD pelaksana untuk memiliki armada kapal yang dilengkapi jaring di sisi kanan dan sisi kirinya.

"Jadi nanti sistem operasi penjaringan sampah akan dilakukan arah hulu menuju hilir sungai agar lebih efektif pengangkatan sampahnya. Dan akan saya minta ke DLH agar nantinya pembersihan sungai dilakukan sebulan sekali. Kalau yang tadi kita gunakan jaringnya tidak efektif hanya menjaring sampah di depan mata dan tidak bisa banyak,” jelasnya. 

Walaupum demikian, Andi Harun tetap meminta peran aktif masyarakat Samarinda untuk bersama-sama menjaga kebersihan sungai. Dikatakannya, perlunya pembentukan budaya tidak membuang sampah ke sungai, paling diutamakan. 

"Karena kalau sudah terbiasa bersih pasti nanti akan risih juga untuk membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu yang tidak kalah penting melakukan sosialisasi kepada masyarakat," tegas Andi Harun.

Andi memastikan kegiatan kerja bakti akan terus dilakukan secara berkala. Misalnya, sekali dalam 1 bulan atau sekali dalam 2 bulan. Kerja bakti ini ditargetkan akan menumbuhkan budaya baru bagi seluruh pegawai Pemkot Samarinda.


Kemudian lanjutnya akan mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama. “Hari ini adalah yang pertama kali. Dan untuk kegiatan kedua atau ketiga kalinya, kita harapkan masyarakat untuk ikut serta bersama-sama membersihkan lingkungan masing-masing. Apa yang kita lakukan hari ini, mudah-mudahan menjadi tradisi yang bisa kita lakukan secara reguler,” imbuhnya.

Dalam penyusuran juga diikuti beberapa armada baik dari DLH, BPBD maupun Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta PUPR.

Pola kerja bakti besar ini tak hanya membagi 9 segmen untuk sisi darat atau bantaran juga 9 segmen untuk sisi sungai dalam penempatan kapal atau armada yang memungut sampah.(TIM/DON/KMF-SMR)