TOP NEWS

Top

Buka Training Kebencanaan, Wawali Dorong Pramuka Peduli Harus Eksis di Tengah Masyarakat

Buka Training Kebencanaan, Wawali Dorong Pramuka Peduli Harus Eksis di Tengah Masyarakat

SAMARINDA.KOMINFONEWS-Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi membuka Training Kebencanaan Pramuka Peduli, Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Samarinda yang berlangsung Jumat pagi (20/5/2022) di gedung Balai Kota. 

Kegiatan yang dirangkai dengan silaturahmi bersama para relawan pramuka peduli dan Kwartir Ranting di 10 Kecamatan ini menghadirkan narasumber dari Pembina Search and Rescue (SAR) Hidayatullah, Supriyadi dan Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Samarinda, Ifran.

Dalam arahannya, Rusmadi yang juga Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka kota Samarinda ini menjelaskan jika Pramuka selalu hidup di tengah masyarakat. Dan masalah pengabdian menurutnya, Pramuka tak perlu diragukan lagi karena tak pernah berhenti untuk berbakti kepada negeri.

Oleh itu jelas dia, sejak terbentuk kepengurusan Kwarcab Samarinda yang baru pada 14 Agustus tahun lalu, pihaknya langsung tancap gas untuk membentuk Pramuka peduli, agar perannya bisa terus eksis sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.

“Karena ada dua hal yang sangat penting dalam organisasi Pramuka ini, dimana kita harus melahirkan anak muda yang berkarakter memiliki patriotisme yang tinggi, dan kedua terkait kebencanaan, kita juga harus kreatif dan membuat terobosan dalam mengurai masalah persoalan bencana khususnya di Samarinda,”pesan kak Rusmadi begitu ia disapa.


Jadi tak salah, sambung Wawali, saat ia meminta kepada pihak panitia agar acara training pagi itu harus bisa ontime mulai pukul 8 pagi dan akhirnya bisa terlaksana tepat waktu.

“Karena masalah ontime ini juga berkaitan dengan kesigapan para relawan saat terjun ke lapangan dalam menangani bencana, mengingat kalau lalai sedikit pastinya akan memakan korban yang harusnya bisa tepat waktu untuk diselamatkan,”tuturnya.

Dia juga menambahkan banyak tantangan sulit yang bakal dihadapkan para pemuda kedepan, maka pentingnya menurut dia Pramuka hadir untuk melahirkan kader bangsa yang dipersiapkan membangun kerjasama untuk menangkal paham radikalisme.

Sementara dalam paparannya, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Samarinda Ifran mengibaratkan relawan kebencanaan ini seperti prajurit yang siap diturunkan dalam medan perang, jadi harus betul-betul siap sebelum berperang. 

“Begitu pun relawan, pastikan harus siap dulu sebelum menolong korban bencana! Jangan sampai sebaliknya, malah ditolong orang saat terjun ke lapangan,”kata Ifran.

Selain itu sambung dia, ada dua hal penting yang harus diperhatikan saat turun dilokasi bencana, selain misi utama adalah menyelamatkan jiwa manusia,

Hal kedua lainnya sebut dia relawan harus bisa menjalin kolaborasi dan komunikasi yang baik. Karena penanganan yang cepat, tepat, efektif agar korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda dapat diminimalisir bisa terwujud apabila  komunikasi yang baik dan efektif bisa terjalin.

Ditambahkan oleh Pembina SAR Hidatullah, Supriyadi yang pagi itu lebih bercerita mengenai pengalaman saat Satuan Tugas Pramuka Peduli pernah ikut membantu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu tahun 2021 lalu. Mengingat Supriyadi juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua 1 Kwarnas Pramuka. (CHA/ASYA/KMF-SMD)