SAMARINDA.KOMINFONEWS-Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah serius mengembangkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel (IA)Moeis Kota Samarinda menjadi rumah sakit bertaraf internasional.

Bahkan dalam acara Ekspose Masterplan RSUD IA Moeis oleh pihak konsultan, Rabu (30/11/2022) sore digedung Balai Kota, Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun mengatakan jika keinginan tadi menjadi program prioritas Pemkot.

“Semoga dengan persiapan dari sisi penataan bangunan ini, keinginan kita bisa terwujud. Karena melihat letak kota Samarinda sebagai penyangga IKN dan dikelilingi kabupaten kota terdekat pastinya fasilitas pendukung seperti rumah sakit dengan pelayanan prima dan bertaraf internasional sangatlah dibutuhkan,”kata Wali Kota sore itu.

Sementara, Ketua tim dari konsultan perencana PT Aska Mulia Anopama, Six Saspandi  menjelaskan ada seluas 12,37 hektar lahan yang dipersiapkan untuk pembangunan RSUD IA Moeis bertaraf internasional dengan area perbukitan.

“Dimana bangunan rumah sakit yang sudah berdiri sekarang diatas lahan 3 hektare nanti akan kita jadikan sebagai central bisnis dan parking area,”ungkapnya.

Dia menguraikan, bangunan RSUD nantinya akan terdiri dari 7 zona. Diantara mulai zona general hospital, central bisnis, academic dan sport center serta guest house, masjid hingga minizoo dan family garden.

“Jika terbangun nanti di rumah sakit ini akan tersedia 385 tempat tidur dan 43 klinik. Karena arahnya ke medical tourism, maka akan dibangun juga minizoo,”ungkapnya. 

Ditambahkan oleh Johanes Kristasi, Ahli Manajemen Rumah Sakit PT Aska Mulia Anopama, mengatakan jika untuk membangun rumah sakit tadi membutuhkan biaya  investasi sebesar Rp 700 miliar. Dimana untuk membangun gedung rumah sakit nya saja dibutuhkan dana sebesar Rp 500 miliar.

Nantinya pendanaan akan dilakukan melalui proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Terpisah, Wali Kota Andi Harun kembali berharap keberadaan RSUD IA Moeis bertaraf internasional nanti tak hanya mewah secara bangunan, melainkan juga secara aspek pelayanan bisa memberikan pelayanan maksimal ketika melayani warga yang ingin berobat.

Mengingat kata dia, secara demografi pada tahun 2024 mendatang, jumlah penduduk Samarinda diproyeksikan akan menyentuh satu juta lebih penduduk. Hingga tak salah jika kota tepian harus berbenah mempunyai fasilitas-fasilitas pendukung seperti bidang kesehatan.

“Untungnya kita masih mempunyai cadangan lahan yang cukup luas dan tak jauh dari wilayah rumah sakit IA Moeis dan pintu masuk tol, jadi apabila ingin dilakukan pengembangan kedepannya pemerintah tidak perlu khawatir untuk mencari lahan,”ungkapnya. (CHA/KMF-SMD)