SAMARINDA. KOMINFONEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Sosial (Dinsos) menggelar acara Pembukaan Pendampingan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Sistem Kesejahteraan Sosial–Next Generation (SIKS-NG) bagi operator di kelurahan dari Pusat Data dan Informasi Terpadu (Puspaditin) Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) di Ruang Rapat Mangkupelas Balai Kota Samarinda, Senin (11/4/2022) pagi. Bimtek yang dibuka Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda Dr H Rusmadi ini diikuti sejumlah camat dan lurah beserta staf operator kecamatan dan kelurahan se-Kota Samarinda.
Wawali mengatakan sesuai Undang-Undang (UU) RI tentang kebutuhan dasar fakir miskin di Indonesia, penanganan fakir miskin harus diupayakan terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Pemerintah Daerah (Pemda) harus mulai mengupayakan pemenuhan hak-hak tersebut dengan mengimplementasikan kebijakan, program, dan kegiatan pemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, khususnya fakir miskin.
“Kebutuhan fakir miskin seperti kebutuhan pangan, pekerjaan, hingga pendidikan mestinya pemerintah itu hadir di situ. Kita sebagai aparat negara harus memastikan bahwa jangan sampai ada warga miskin yang kelaparan dan anak-anak yang tidak mampu tidak bisa sekolah. Karena faktor penting next generation dalam rangka memutus lingkaran kemiskinan itu adalah pendidikan. Khusus pak lurah, saya tekankan untuk dapat memastikan itu,” ujar Wawali.
Payung hukum yang menjadi dasar penanganan fakir miskin secara optimal dan terpadu sambung Rusmadi, tertuang pada Peraturan Menteri Sosial (Permensos) RI Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Untuk menunjang pengelolaan tersebut, maka Pemerintah memberlakukan aplikasi SIKS-NG. Dia menjelaskan, aplikasi tersebut merupakan basis data nasional untuk penerima segala jenis bantuan pemerintah.
“Untuk di Samarinda sendiri, Covid-19 (Corona Virus Disease 2019, Red) memang memberikan dampak terhadap kesempatan kerja dan pengangguran. Karena menganggur kemudian berdampak pada penghasilan dan jumlah orang miskin semakin meningkat. Saya berharap dengan bimbingan teknis operator aplikasi SIKS-NG ini, dapat membantu operator di kelurahan dalam melakukan varfak (verifikasi faktual, Red) DTKS Kota Samarinda,apakah jumlah kategori masyarakat miskin yang tertera di aplikasi SIKS-NG sudah benar dan riil ataukah tidak,” ucap Rusmadi.
Usai dibuka, acara kemudian dilanjutkan dengan bimbingan teknis oleh Kepala Puspaditin Agus Zainal Arifin selaku narasumber dari Kemensos RI. (FER/HER/KMF-SMD)