TOP NEWS

Top

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Luncurkan Tiga Buku Bertema Sejarah dan Budaya

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Luncurkan Tiga Buku Bertema Sejarah dan Budaya

SAMARINDA, KOMINFONEWS- Sebanyak tiga buah buku bertemakan sejarah dan budaya lokal diluncurkan pada hari Kamis (08/12/2022) di aula lantai 4 Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Biola No.4A Samarinda.

Ketiga buku tersebut masing-masing dengan judul "Berjalan Sepanjang Mahakam" karya Dadang Ari Murtono, "Sungai Mahakam dalam Arus Sejarah dan Budaya" karya Muhammad Sarip, dan "Sandima, Catatan Seorang Wazir" karya Abdillah Syafei.

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SD, Ida Rahmawati, SE, MM. Dalam kesempatan ini dia menyampaikan apresiasinya atas buah karya para penulis yang telah mengangkat budaya serta kearifan lokal kota Samarinda.

"Mengetahui kebudayaan dan sejarah lokal sangat penting bagi generasi muda, khusunya para pelajar," ujar Ida Rahmawati.


Tampak hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suwar, M.Pd bersama beberapa pejabat baik dari Disdikbud sendiri maupun dari Dinas Perpustakaan serta Dinas Pemuda, olah Raga dan Pariwisata kota Samarinda. 

Mewakili Kadis Asli Nuryadin, Ida  meluncurkan secara resmi ketiga buku karya penulis daerah ini, dan menyerahkannya kepada perwakilan sekolah-sekolah yang ada di kota Samarinda untuk dijadikan bahan bacaan dan koleksi di perpustakaan masing-masing.

Sementara itu budayawan Kaltim yang juga mantan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Samarinda Elansyah Jamhari menyambut gembira peluncuran tiga buku yang sempat dia programkan saat masih bertugas di OPD ini beberapa waktu lalu. Ketua Forum Aktualisasi Seni Tradisional Kalimantan Timur ini tampak memaparkan pula beberapa hal berkenaan dengan budaya dan Kearifan lokal Samarinda. Apalagi diantara ketiga buku yang diluncurkan salah satunya mengangkat sejarah perjalanan Sandiwara Mamanda yang telah dia rintis sejak tahun 90-an silam.

"Generasi masa kini perlu dikenalkan dengan budaya dan kearifan lokal daerahnya. Jangan sampai nanti lahir generasi yang jauh dari akar budaya bahkan tidak berbudaya!," ujar Elansyah. 

Acara yang digelar selama setengah hari ini disambut antusias ratusan pendidik dari berbagai sekolah di Samarinda yang memadati tempat acara. Berbagai pertanyaan berkaitan dengan pedidikan, budaya dan sejarah dismpiakan kepada para narasumber. Diskusipun berjalan seru karena yang hadir ini benar-benar para praktisi yang langsung membina para generasi bangsa di lapangan. (ASYA/KMF-SMR)